Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) teknis Bidang Perpustakaan dan Kearsipan se-Aceh tahun 2023. Foto. Hendria Irawan/IJN
IJN - Banda Aceh | Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) teknis Bidang Perpustakaan dan Kearsipan se-Aceh tahun 2023.
Rakor dengan tema "Koordinasi dan singkronisasi program kegiatan perpustakaan dan kearsipan antara pusat, Provinsi dan Kabupaten/kota" itu berlangsung di Grand Arabiya Hotel, Rabu 15 Maret 2023.
Dalam kegiatan ini turut hadir Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) Dr. Edi Yandra, S. STP, MSP, Deputi Bidang Konservasi Arsip Arsip Nasional RI (ANRI), Dr. Kandar. MAP, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Zulkifli, S.Pd, M.Pd, Kepala Badan Arsip Tsunami Aceh, Bappeda Aceh, Kadis Arsip Kab/kota dan koordinator pustakawan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) Dr. Edi Yandra, S. STP, MSP mengatakan, rakor tersebut digelar untuk mengsingkronisasikan program Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/kota.
"Pada rakor ini kita juga mengajak Bappeda Aceh untuk membahas autput dan autcom program perpustakaan dan Arsip dalam kepentingan publik dan generasi muda Aceh," kata Kadis DPKA Edi Yandra, Rabu 15 Maret 2023 kepada awak Media.
Menurutnya, tata kelola pemerintahan yang baik arsipnya juga harus bagus. Bahkan, kata Edi Yandra dalam mewujudkan ini semua ada kesediaan anggaran, maka dari hasil rakor ini pentingnya Arsip dan Pustaka.
"Kami juga telah melakukan pengembangan literasi di Provinsi Aceh dan kami membuka diri bekerjasama dengan seluruh stakeholder yang mempunyai peran dalam pengembangan literasi," katanya.
Dalam pengembangan literasi, pihaknya juga mengajak para pegiat literasi, baik di Universitas perguruan tinggi di Aceh, untuk pengembangan minat baca.
"Kita mengapresiasi masyarakat yang aktif dan rajin datang kepustakaan dan bagi masyarakat yang banyak meminjam buku kita berikan aspirasi, sehingga termotivasi bagi masyarakat lainnya untuk datang ke pustaka dan arsip," demikian tutupnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Konservasi Arsip Arsip Nasional RI (ANRI), Dr. Kandar. MAP mengapresiasi terselenggaranya rakor teknis singkronisasi program antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten Kota di Aceh.
"Karena menurut survei arsip sebagai sumber membangun peradaban bangsa di tingkat Provinsi yang dikelola bagus, No documen, No history (tidak ada dokumen tidak ada sejarah)," katanya.
Kandar menyebut, ada tiga program prioritas untuk seluruh Indonesia, yakni tertip Arsip, memori kolektif bangsa, dan tranformasi digital.
"Semua informasi bisa kita akses dengan mudah dan cepat, arsip akan menjadi benteng hoaks, jika ada berita hoaks di medsos, jika informasinya tertip, akurat dan arsipnya autentik, berita hoaks bisa ditangkis dengan adanya arsip yang benar," sebutnya.
Selain itu, Kandar menjelaskan, Arsip Nasional telah bekerja sama dengan beberapa lembaga di Pusat, baik dengan Kementerian dalam Negeri (Mendagri) dan Kementerian Desa, dan badan Nasional pengelola perbatasan.
"Ini menjadi spirit bagi anak muda bangsa untuk pembangunan peradaban kedepannya, baik keutuhan NKRI, spirit nasionalisme, dan kesatuan bangsa, kita berharap Aceh bisa menjadi model untuk penyelenggaraan kearsipan dari seluruh Indonesia,"tutupnya.
Penulis: Hendria Irawan