IJN - Banda Aceh | Dinas Perpustkaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) terus melakukan berbagai program dalam meningkatkan literasi di Provinsi Aceh. Salah satu program diantaranya dengan mendeklarasikan literasi dan menggelar kegiatan workshop pegiat literasi.
Sebagaimana diketahui, deklarasi tersebut dalam rangka peningkatan literasi di Provinsi Aceh dan mewujudkan masyarakat yang literat dengan budaya literasi.
Dalam deklarasi itu, Kepala Dinas (Kadis) Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) Dr. Edi Yandra mengatakan, bahwa DPKA dan pegiat literasi siap mendukung gerakan literasi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka mewujudkan karakter yang literat dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
"Jadikan perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat, dengan prinsip terbuka dan menyenangkan," kata Kadis DPKA, Dr. Edi Yandra, Rabu 16 Agustus 2023.
Selain itu, Edi Yandra menjelaskan, kegiatan tersebut juga untuk mewujudkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat Aceh dan menjadikan Perpustakaan Aceh sebagai role model partnership (kemitraan) literasi berbasis gaya hidup (lifestyle).
“Kita terus melakukan upaya-upaya meningkatkan literasi, dan hal ini harus dilaksanakan bersama dengan berbagai sector dan Lembaga,”jelasnya.
Menurutnya, perpustakaan berperan dan memberi pengaruh terhadap masyarakat dari berbagai usia dan latar belakang sosial.
"Sebab perpustakaan sebagai pusat literasi, yang secara langsung juga akan sangat menentukan maju atau tidaknya suatu bangsa. Namun salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah keterbatasan sumberdaya perpustakaan untuk menjangkau luasnya wilayah. Jumlah sumber daya manusia yang dimiliki oleh perpustakaan tidak sebanding dengan jumlah populasi yang ada dan kompleksnya upaya peningkatan literasi yang dihadapi," ucapnya.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh juga mengukuhkan pengurus Forum Komunitas Pegiat Literasi Aceh (FKPLA) periode 2023-2026, kegiatan ini juga dirangkai dengan penyerahan hadiah untuk juara lomba perpustakaan sekolah tingkat SMA, SMK, dan MA Se-Aceh.
Edi Yandra menyebut, membangun literasi ini objeknya masyarakat yang tentunya sangat luas, DPKA tidak mungkin melakukan dan menjangkau sendiri semuanya.
Oleh karena itu, kata dia, kehadiran FKPLA bersama komunitas lainnya dapat membantu mewujudkan program-program literasi.
Ia juga menekankan, bahwa perpustakaan perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pegiat literasi. "Mari saling bahu-membahu mengenalkan pustaka agar generasi kita ke depan cinta membaca, kenal pustaka, dan cinta pustaka,"tutup Dr. Edi Yandra. (adv)