IJN - Aceh Utara | Banjir melanda Kabupaten Aceh Utara akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, bencana ini mengakibatkan 35.618 jiwa mengungsi.
Kepala Bagian Kehumasan Sekretariat Daerah Aceh Utara Hamdani mengatakan, puluhan ribu warga mengungsi tersebut tersebar di enam kecamatan yang dilanda banjir.
"Data terus bertambah, hingga saat ini sebanyak 35.618 jiwa atau 10.278 kepala keluarga sudah mengungsi di 29 titik pengungsian. Kemungkinan jumlah pengungsi masih terus bertambah," kata Hamdani, Kamis 6 Oktober 2022.
Dia merinci warga yang mengungsi yakni asal Kecamatan Lhoksukon sebanyak 30.635 jiwa dari 8.826 KK. Kemudian Kecamatan Matang Kuli 3.302 jiwa dari 1.006 KK.
Berikutnya, Kecamatan Tanah Luas 1.143 jiwa dari 334 KK, Kecamatan Samudera 400 jiwa dari 80 KK dan Kuta Makmur mencapai 138 jiwa dari 32 KK.
"Untuk di Kecamatan Paya Bakong terdapat 30 jiwa dari enam kepala keluarga yang mengungsi karena terjadi longsor akibat banjir," kata Hamdani.
Dia mengatakan saat ini bantuan dari Pemkab Aceh Utara dan dari berbagai pihak mulai berdatangan untuk korban banjir di lokasi pengungsian.
"Selain rumah warga, banjir juga telah merendam ribuan hektare lahan pertanian. Bahkan banjir juga telah merusak fasilitas umum dan sosial serta menghambat jalur transportasi," ucapnya.
Sementara itu, BPBD Aceh Utara mencatat sebanyak 12 kecamatan di kabupaten tersebut dilanda banjir. Kecamatan ini Paya Bakong dengan 7 desa, Lhoksukon 18 desa, Matangkuli 26 desa, Pirak Timu 23 desa, Samudera 8 desa, Cot Girek 2 desa.
"Kemudian, Tanah Luas empat desa, Langkahan satu desa, Dewantara tujuh desa, Muara Batu tujuh desa. Sedangkan, Kecamatan Nisam dan Geuredong masih dalam pendataan," kata Hamdani.