IJN - Subulussalam | Misteri banyaknya ikan mati dan mabuk massal di aliran sungai Longkib yang terjadi Selasa, 16 Juni 2020 lalu kini mulai menimbulkan kecurigaan.
Pasalnya, fenomena ratusan ribu ikan mabuk massal dan mati mendadak tersebut menimbulkan pertanyaan warga Desa Longkib, Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam karena sebelumnya belum pernah terjadi.
Bahkan, pada hari pertama kejadian sungai yang bermuara di sungai Souraya itu terasa berbau aneh seperti ada bau limbah. Tak heran, di hulu sungai tersebut ada pabrik kelapa sawit milik (PKS) PT Bumi Daya Agrotamas (BDA).
Pun demikian, Manager yang membidangi PKS di sana, Jafar Silalahi membantah keras terkait dugaan tercemarnya sungai Longkib akibat limbah perusahaan. Bahkan, pada saat sejumlah anggota DPRK mendatangi lokasi PKS, Jafar Silalahi menunjukkan beberapa titik kolam limbah dan memperlihatkan tidak ada tanda-tanda kebocoran atau jebolnya kolam limbah di perusahaan yang ia pimpin.
"Coba bapak perhatikan tidak ada tanda-tanda kolam limbah yang diduga jebol atau bocor. Ini tandanya ikan mati dan mabuk bukan disebabkan limbah," ungkap Jafar.
Sayangnya, pihak anggota DPRK Subulussalam hanya mencek 3 kolam limbah termasuk kolam 9 yang merupakan kolam terakhir tempat penyaringan. Di sana, memang tidak ada tanda-tanda ditemukan kejanggalan.
Baca juga: Ikan Mabuk Massal, Hari Ini DLH Turun ke Longkib
Namun, ada fakta terbaru ditemukan setelah anggota DPRK Subulussalam beserta tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan meninggalkan lokasi PKS.
Berikut ini Fakta Terbaru yang ditemukan.
1. Sekitar pukul 16.25 WIB beberapa wartawan dan YARA mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya tangki CPO PKS bocor yang diduga kuat mengalir ke sungai longkib. Sebab, kebocoran tangki CPO tersebut bisa mengalir melalui anak kali di pinggir jalan perusahaan menuju sungai Longkib. Saat dicek informasi tersebut, tim wartawan dan YARA tidak bisa mendekati tangki CPO tersebut karena berada dalam lingkaran pagar perusahaan.
2. Tak berhasil menemukan adanya dugaan tangki CPO bocor, tim melihat tumpukan tanah yang berada dipinggir kolam 3 dan disinyalir baru dikerjakan lantaran tanah tersebut masih terlihat segar. Bahkan, jejak roda alat berat juga masih terlihat basah.
3. Dipinggir tumpukan tanah tersebut ditemukan sejumlah tumpahan limbah yang diduga kuat luapan kolam limbah 3 dan mengalir ke anak kali. Sebab, posisi kolam limbah lebih tinggi dari anak kali yang jaraknya sekitar 30 meter.
4. Wartawan dan Ketua YARA yang turut didampingi Kepala Desa Longkib, Rajuddin dan Kepala Desa Sepang, Nasir juga melihat ada satu unit alat berat dari arah kolam 9 menuju pabrik.
5. Dikolam 3 juga terlihat deretan tumpahan limbah dari arah kolam 3 menuju anak kali. Selain itu, di bibir kolam ada tanda bekas limbah yang menyusut kebawah sekitar 30 centimeter.
6. Sekitar 50 meter dari kolam limbah 3 tepatnya di anak kali ditemukan adanya tumpukan berwarna kuning pekat yang diduga kuat sisa luapan limbah yang mengalir sampai ke sungai Longkib.
Temuan itu juga disaksikan Camat Longkib, Makmur berserta anggota DPRK Subulussalam dapil Longkib, Khalidin AA.
Penulis : AB
Editor : Mhd Fahmi