18 Feb 2021 | Dilihat: 250 Kali

Aceh Termiskin, KAMMI: Apa Tidak Cukup Cermin Berkaca dan Fokus Pada Kesejahteraan Rakyat

noeh21
Ahsanul Abid (kanan) ketua KAMMI Aceh saat Berdiskusi Dengan Gubernur Jawa Barat
      

IJN - Banda Aceh | Heboh terhadap angka kemiskinan yang menempatkan Aceh sebagai Provinsi termiskin di Sumatera menuai berbagai macam kritikan dari berbagai kalangan.

Hal itu juga mendapat tanggapan dari, Ketua Umum Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PW KAMMI) Provinsi Aceh, Ahsanul Abid merespon terkait Aceh kembali menjadi Provinsi termiskin di Sumatera dengan data Penduduk miskin di Aceh meningkat 19 ribu orang pada September 2020. Dan Secara persentase, angka kemiskinan di Serambi Mekah sebesar 15,43% atau tertinggi di Sumatera.

Dikutip dari Detik, data tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh Ihsanurrijal dalam konferensi pers virtual lalu.

Abid menyampaikan harusnya kesalahan sebelumnya menjadi cerminan untuk bersikap lebih baik kedepannya, begitu pula sikap Pemerintah Aceh.

"Apakah tidak cukup cermin untuk berkaca, atau cerminnya terlalu berdebu, ataukah cerminnya dicampakkan dengan sengaja, sehingga tidak lagi ada upaya untuk bercermin dan berusaha untuk tampil dan berbuat lebih baik kedepan,"kata Abid, Ketua KAMMI Aceh. Kamis 18 Februari 2021.

Seperti dikutip dari Kompas, Pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala, Dr Amri, SE, MSi menyebutkan, meningkatnya angka kemiskinan Aceh tahun 2020 terjadi karena adanya kesalahan manajemen anggaran oleh Pemerintah Aceh yang terjadi sejak lama.

Baca JugaBappeda Sebut Kemiskinan Aceh Tidak Bisa Disamakan Dengan Daerah Lain

“Data BPS itu adalah hal yang valid, sudah jelas alat ukurnya, yang perlu diperbaiki adalah kebijakan, perencanaan, dan manajemen anggaran di Aceh. Harusnya anggaran tepat sasaran, APBA cukup besar ditambah dana otonomi khusus, tapi belum bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat,” jelas Amri melalui saluran telepon, Senin (16/2/2021).

Selain itu, Abid juga menyempat diri berhadir dan berdiskusi langsung dengan Dr. H. Ahmad Heryawan, Lc., M.Si, Gubernur Jawa Barat 2 Periode hingga 2018 di Hermes Pelace, Banda Aceh terkait Pengalaman dalam mengelola Kota Jawa Barat.

Dalam Diskusi itu, Abid bertanya langkah Gubernur dalam menurunkan taraf kemiskinan di Provinsi Jawa Barat.

Gubernur Aher menjawab, jika Pendidikannya masih rendah, maka fokus pada pendidikan, kalau Kesehatan masih rendah, maka fokus pada kesehatan dan begitu seterusnya.

Sisi ekonomi, SDA melimpah (dibawah) bumi (tambang), atau atas bumi (Pertanian, Perkebunan, Peternakan, kehutanan, Perikanan dan lain-lain). Dimana yang akan yang difokuskan yang berdampak pada pendapatan masyarakat yang sangat kuat, juga termasuk industri, perdagangan, usaha kecil menengah.

"Saya dulu ketika jadi Gubernur fokus pendidikan kesehatan, fokus di denyut perekonomian dengan cara mempermudah perizinan, mempermudah layanan pemerintah pada bidang perekonomian, sehingga berdampak pada mudahnya dunia usaha berkembang, ketika usaha berkembang, denyut ekonomi berkembang," kata Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat saat menjawab pertanyaan dari Abid.

"Disektor perdagangan, sektor pertanian, petani butuh apa, traktor yang dibutuhkan, traktor yang kita berikan, petani butuh pupuk, pupuk yang kita berikan. Perikanan, perkebunan, kopi itu di Jawa Barat kopi menjadi pemicu kesejahteraan,"jelas Ahmad Heryawan.

Saat Abid menanyakan apa yang membuat Aceh menjadi Provinsi termiskin di sumatera.

Ahmad Heryawan tidak menyampaikan persis yang menyebabkan meningkatkan taraf kemiskinan di Aceh karena harus diamati terlebih dahulu. Namun Gubernur Jawa Barat hanya menyampaikan berbasis pengalaman bahwa Aceh memiliki sumber daya alam yang luar biasa.

"Maka kembali kepada persoalan, apabila sudah ada jalan keluar dari hasil duduknya para pakar dengan berdiskusi bersama Sekda, ketua Bappeda secara ilmiah. Maka tinggal komitmen para pimpinan,"jelas Ahsanul Abid, Ketua KAMMI Aceh.

Abid menyebut komitmen pimpinan menjadi persoalan hari ini dan harus dioptimalkan.

Abid meminta Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk benar-benar menjadikan status Aceh Provinsi termiskin di Sumatera ini sebagai upaya untuk berintropeksi diri dan lebih fokus pada kesejahteraan rakyat Aceh.
 

Penulis: Hendria Irawan