06 Okt 2018 | Dilihat: 1703 Kali

Ada Memek Disuguhkan Pada Pelantikan Ippelmas Banda Aceh Priode 2018-2020

noeh21
      
IJN | Banda Aceh - Acara pelantikan Ippelmas Banda Aceh priode 2018-2020 di Aula Kampus Bina Bangsa Getsempena (BBG), panitia acara menyuguhkan “Memek” yang merupakan makanan tradisional dari Kabupaten Simeulue.

Panitia acara pelantikan Ippelmas Banda Aceh memang sengaja menyuguhkan makanan tradisional sebagai salah satu untuk mengobati rasa rindu bagi Mahasiswa Simeulue yang sedang menuntut ilmu di Banda Aceh.

Hal tersebut diungkapkan oleh Aklis selaku Ketua Panitia Acara Pelantikan Ippelmas Banda Aceh, menurutnya penting untuk menampilkan makanan khas dari Pulau Simeulue sebagai wujud mengingat keberagaman budaya dan makanan tradisional dari pulau penghasil cengkeh tersebut, Sabtu,06/10/2018.

Dirinya menjelaskan, memek ini terbuat dari beras ketan putih yang digongseng, pisang, santan dan gula. Lalu dicampur dan ditumbuk menggunakan batang pisang atau bahan yang keras agar bahan bakunya halus. Meski namanya berkonotasi negatif, tapi kuliner khas pulau Simeuelue ini bikin ketagihan. Bentuknya sekilas mirip dengan bubur. Namun saat dimakan, rasa pisang dan beras ketan gonseng (sangrai) lebih terasa. Aroma gurih sangit dari beras sangrai juga menusuk ke hidung. 

Aroma pisangnya terasa. Makanan Memek ini persis seperti bubur, yang membedakannya ialah perpaduannya dengan beras ketan yang digongseng, membuat makanan ini seperti ada kriuk-kriuknya.

Makanan ini biasanya disajikan ketika acara buka puasa bersama, acara lebaran, dan acara pesta. Makanan memek merupakan makanan peninggalan raja yang sudah ada sejak zaman dulu di Simeulue. Selain itu, juga menjadi hidangan kehormatan bagi para tamu yang berasal dari luar.

Sejak zaman dulu, masyarakat Simeulue kerap membuat memek untuk disantap bersama keluarga. Tapi sekarang makanan ini sudah mulai jarang dijumpai di hari-hari biasa. Alasannya, karena terbuat dengan campuran santan, makanan ini tidak tahan lama. 

Selama ini, memek memang tidak setiap hari bisa dijumpai di pulau yang dikenal dengan penghasil cengkeh dan lobster. Soalnya, makanan ini biasanya disajikan bukaan bulan Ramadan. Pada bulan itu, hampir semua masyarakat membuat memek untuk disantap ketika buka puasa. (Al/*).