01 Apr 2020 | Dilihat: 412 Kali

Aktivis Sosial Aceh Timur Minta PT Medco Perhatikan Warga Lingkar Tambang

noeh21
Aktivis Sosial Aceh Timur Darwin. Foto: IJN
      
IJN - Aceh Timur | Aktivis Sosial Kabupaten Aceh Timur, Darwin, meminta kepada PT. Medco agar berkontribusi nyata memperhatikan dan membantu warga yang tinggal di lingkar tambang perusahaan.

Menurut Darwin, program sosial perusahaan minyak dan gas itu belum menyentuh kalangan bawah, padahal, saat ini warga setempat sangat membutuhkan perhatian akibat dampak dari covid-19 atau virus corona.

"Bahkan terkesan perusahaan tersebut lebih mementingkan bantuan sosialnya kepada pejabat, padahal masyarakat lingkar tambang ada yang sudah kelaparan akibat tidak bisa bekerja sebagaimana biasanya akibat wabah covid-19 melanda Tanah Rencong," ungkap Darwin kepada media, Rabu 1 April 2020.

Putra Indra Makmue itu mengatakan, ia sangat menyesalkan tindakan PT. Medco yang dianggap kurang memperhatikan warga lingkar tambang, yang seharusnya menjadi prioritas perusahaan.

"Saat PT. Medco baru merintis jalan di Aceh Timur, masyarakat lingkar tambang berpikir dengan adanya perusahaan seperti PT. Medco di daerah kami dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, akan tetapi mimpi tersebut jauh dari kenyataan bahkan ketika saat seperti ini, perusahaan tersebut belum juga memberikan perhatian kepada masyarakat, ini yang membuat kami sangat  kecewa," ungkapnya.

Darwin yang juga anak almarhum Lah Eng mantan Humas Medco E&P Malaka menjelaskan, sebagai putra daerah kelahiran Bandar Baro Kecamatan Indra Makmu, dirinya menilai PT. Medco lebih mementingkan bantuanya kepada pejabat ketimbang kepada masyarakat lingkar tambang.

"Penilaian ini tidak berlebihan bila kita melihat daftar list penerima bantuan dari PT. Medco untuk mencegah virus corona," ujarnya.

Aktivis Sosial Aceh Timur ini menyebut, PT. Medco telah menyerahkan banyak bantuan selama masa wabah corona, antara lain melalui RSUZA untuk tenaga medis yang ditempatkan di Hotel Jeumpa, Polda untuk petugas penerangan jam malam, BPBA untuk petugas piket posko induk.

Kemudian melalui Kodam juga untuk pendukung jam malam, Satpol untuk petugas patroli, Dinsos untuk petugas piket.

"Sedangkan untuk masyarakat Aceh Timur khususnya lingkar tambang yang hasil bumi mereka dikeruk dan diperah Medco sendiri, tidak mendapat perhatian terkait dampak ekonomi maupun sosial yang sedang dialami," imbuhnya.
 
Darwin menilai, PT. Medco itu kurang peduli dengan nasib masyarakat lingkar tambang. Ia menganggap PT. Medco hanya berusaha menjaga hubungan dengan pejabat agar mereka lebih leluasa mengeruk hasil bumi Aceh Timur.

"Tapi untuk masyarakat yang jelas jelas mendapatkan imbas secara langsung dengan beroperasinya PT. Medco justru tak dapat apa apa. Perusahaan seolah tutup mata dengan kondisi masyarakat setempat," tegasnya.
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas