29 Feb 2020 | Dilihat: 39781 Kali

Anak Panglima GAM, Ambia: Perjuangan Ayah Saya Belum Berakhir Untuk Aceh

noeh21
Panglima tertinggi GAM Aceh, Ishak Daud dan Putra pertama Ishak Daud, Ambia. Foto : Indojayanews.com
      
IJN - Aceh Timur | Ambia (20) adalah anak pertama dari Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Ishak Daud dan Cut Rostina.
 
Ambia merupakan putra kandung dari Ishak Daud, dahulu nama Ishak Daud begitu dikenal. Bagaimana tidak, soalnya Ishak Daud adalah panglima tertinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
 
Ya, kelompok yang disebut-sebut berpasukan senjata lengkap dan dianggap hendak mendirikan negara baru itu memang dipimpin ayahnya. Ishak Daud lah yang menjadi panglima tertinggi GAM untuk wilayah Peureulak, Aceh.
 
"Perjuangan ayah saya belum berakhir untuk Aceh," tutur Ambia anak Panglima GAM tertinggi di Aceh, kepada Indojayanews.com, Sabtu, 29 Februari 2020.
 
Namun, kata Ambia, ternyata itu tidak memberikan apresiasi apa pun kepada mereka yang dahulu pernah menjadi keluarga GAM. Fakta itu dirasakan betul oleh Ambia.
 
"Saya merasa perjuangan ayah saya sia-sia. Orang-orang sudah lupa bagaimana ayah saya berjuang untuk Aceh di masa konflik dulu," kata Ambia
 
"Untung saja ada teman seperjuangan ayah saya yaitu (Ridwan Abubakar alias Nektu) yang membiayai sekolah saya dan adik saya (Anisa)," ungkap Ambia.
 
Ishak Daud dilahirkan pada 12 Januari 1960. Ia meninggal di Tualang Pateng, Peureulak, Aceh Timur pada 8 September 2004 di umur yang ke-44 tahun. Lantaran disergap oleh TNI.
 
Ishak Daud tenggelam tanpa bekas. Nama besar panglima tertinggi GAM yang meninggalkan seorang anak laki-laki dan perempuan ini, meredup seiring waktu.
 
Cerita ketangguhan Ishak Daud akhirnya jadi kenangan pahit bagi keluarga. Nasib yang dulu diperjuangkan hingga berdarah, tetap tak menemukan akhirnya.
 
Penulis : Mhd Fahmi
Editor : Redaksi
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas