30 Jan 2019 | Dilihat: 615 Kali

Begini Cara Warga Kota Bekasi Menghindari Hoax dan Fitnah

noeh21
Deklarasi anti hoax. Foto: IJN
      
IJN - Bekasi | Hoax seperti jamur di musim hujan. Semakin hari, penyebaran berita hoax di Indonesia semakin meresahkan masyarakat. Berbagai berita hoax terus disebarkan oleh kelompok dan individu tertentu dengan berbagai macam alasan, seperti baru baru ini, hoax yang disebarkan Tabloid Indonesia Barokah yang dikirim ke sejumlah masjid di berbagai wilayah di Indonesia.

Belum lagi hoax yang disebarkan kelompok tertentu demi kepentingan pribadi dan kelompoknya, yang dilakukan secara terstruktur dan massif. Beranjak dari berbagai peristiwa itulah, warga Kota Bekasi yang terdiri 3 (tiga) kecamatan meliputi Kecamatan Pondok Gede, Pondok Melati dan Jatisampurna, mendeklarasi Anti Hoax.

Acara tersebut berlangsung di Gedung Graha Sativa Komplek Bulog Jalan Yanatera Raya Kelurahan Jatimelati Kecamatan Pondok Melati, Rabu 30 Januari 2019. Kegiatan itu mengambil tema "Meningkatkan Peran Masjid Sebagai Sarana Ibadah Menolak Penyebaran Berita Hoax dan Tindakan Radikalisme" yang dihadiri sekitar 300 orang.

Dalam acara yang diselenggarakan Dinas Sosial dan Kesbangpol Kota Bekasi tersebut, peserta menyatakan sikap antara lain; Satu, Mengutuk keras penyebaran berita hoax dan tindakan radikalisme serta tindakan apapun yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan serta kerukunan Ummat Islam Kota Bekasi.

Kedua, Agar setiap warga Kota Bekasi tetap bersatu dan tidak ikut terprovokasi dengan beredarnya berita hoax yang dapat memecah belah sesama Ummat Islam. Ketiga, Pemerintah dan aparat keamanan Polri dan TNI harus menindak tegas terhadap pelaku dan penyebar berita hoax serta tindakan radikalisme demi menjaga ketenangan dan ketentraman masyarakat Kota Bekasi, dan Keempat, Kepada MUI dan Ormas ormas Islam serta para DKM se Kota Bekasi, diminta meningkatkan peran masjid sebagai sarana ibadah.


Sementara Wali Kota Bekasi Rahmat Efendi menyebut, tugas seseorang memberikan kebenaran sesuai akal sehat agar tercipta kondusifitas, keamanan, ketertiban yang diikat suatu sistem dan menjadi contoh seluruh elemen pemerintahan.

Menurut Wali Kota, bukan deklarasi dan seremoni yang diharapkan tapi aplikasi dilapangan dan seluruh jajarannya baik camat, lurah dan peran masyarakat Kota Bekasi diharapkan saling menjaga.Aapalagi katanya,  Kota bekasi telah mendapatkan banyak pengahargaan yang luar biasa dan menjadi kota layak huni.

"Saya selaku kepala pemerintahan dan sebagai ujung tombak pemerintah dari tingkat kota sampai tingkat kecamatan, rt dan rw di Kota Bekasi, kemarin dipanggil Wakil Preisden terkait dukungan transportasi untuk intergrasi angkutan trasportasi daerah. Mengingat Kota Bekasi sebagai kota penyangga ibukota," kata Rahmat Efendi.

Sementara Dandim 0507/Bekasi Letkol Arm. Abdi wirawan, menyebut hoax merupakan fitnah yang dapat menghancurkan. Saat ini kata Dandim, dengan gadget yang dimiliki seseorang, dalam hitungan menit bisa memfitnah dan membunuh serta merugikan orang lain. "Saya pernah dinas di Ambon, karena berita hoax dan fitnah bisa membunuh orang dan banyak merugikan orang. Hampir 90 (sembilan puluh) persen berita yang masuk adalah tidak benar dan bohong karena kita tidak tau berita itu tersebar dan merugikan orang lain," jelasnya.

"Setelah deklarasi ini mari kita kampayekan dan kita sampaikan, kita sama sama menolak berita hoax di Kota Bekasi," ajak Dandim.

Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Indarto, yang juga hadir dalam deklarasi itu menyampaikan, menegaskan, mulai saat ini, semua warga Kota Bekasi bersatu dan akan kompak menolak setiap berita hoax yang disebarkan orang tak bertanggung jawab. Ia juga mengungkit isu hoax yang dulu disebarkan di Irak terdapat bom nuklir atau senjata pemusnah massal, namun ternyata tidak ada, dan Irak hancur berantakan disebabkan hoax tersebut.

Ia juga mengingatkan isu akan terjadi perang salib dan Paslon 01 Kota Bekasi akan meresmikan 500 gereja yang akhirnya semua pelaku ditangkap. "Gunakan akal sehat jika baca sesuatu, jangan cepat disebarkan. Cek dulu apakah berita itu benar atau tidak, koodinasikan dengan kita pak Dandim, pak Kapolsek, Danramil, nanti kita berikan petunjuk," pungkasnya.

Semua unsur Forkopimda setempat hadir dalam acara deklrasi bersama Anti Hoax Zona 4 itu, termasuk ketua dewan masjid, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat yang kompak dan bersatu melawan hoax dan tidak suka dengan penyebaran berita berita bohong.

Penulis : Antoni Riansyah
Editor  : Hidayat S
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas