IJN - Banda Aceh | Pemerintah Kota Banda Aceh melanjutkan perjanjian kerjasama dengan investor asal negeri Jiran Malaysia, Nun Utama Holdings, terkait pembangunan Hotel dan Mall di lahan bekas Terminal Keudah.
Pembahasan rencana pembangunan Truth Hotel dan Mall ini berlangsung di ruang rapat Walikota Banda Aceh, Kamis 20 Februari 2020. Para investor yang hadir antara lain General President Nun Utama Holdings, Faza Al Farisi, General Director Zulhelmi Meirin, dan Arsitek, Fahmi dan Iqbal.
Sementara Wali Kota Aminullah turut didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Bachtiar, Kepala Bappeda Weri, Kepala BPKK Iqbal Rokan, Kepala PUPR Jalaluddin, Kabag Administrasi Perekonomian Muhammad Ridha, dan Kabag Administrasi Pembangunan M. Syaifuddin Ambia.
Usai memaparkan profil Kota Banda Aceh, Aminullah menyampaikan serius mendukung rencana pembangunan Hotel dan Mall di Keudah karena dapat meningkatkan kunjungan wisata domestik dan mancanegara. Kehadiran pusat perbelanjaan dan hotel ini juga dapat mengundang investor lainnya untuk berinvestasi di Banda Aceh.
"Yang kita harapkan dengan kehadiran Hotel dan Mall ini dapat menyerap tenaga kerja. Kemudian akan meningkatkan pendapatan daerah, baik dari hotel maupun dari kegiatan-kegiatan disekitar Hotel," ujar Aminullah.
Wali Kota mengungkapkan, kunjungan wisatawan tahun 2018 ke tahun 2019 naik hingga 210 ribu, jumlah wisatawan yang datang mencapai 504 ribu pada tahun 2019 lalu. Dari sisi pertumbuhan ekonomi Banda Aceh juga mengalami kenaikan, yakni dari 3 persen persen tumbuh menjadi diatas 4 persen.
Selain rencana pembangunan Truth Hotel, di Banda Aceh juga sudah berdatangan investor lain yang juga ikut menanamkan investasi. Ada sejumlah pembangunan besar lain, seperti Trans Studio Mall, Hotel Teras Kita dan beberapa hotel lainnya.
Sementara itu, General President Nun Utama Holdings, Faza Al Farisi dalam persentasinya mengungkapkan konsep pembangunan Hotel dan Mall ini berdasarkan rencana awal Pemko Banda Aceh.
Bangunan ini terdiri dari 17 lantai yang difungsikan sebagai hotel dan mall. Untuk hotel akan memiliki fasilitas 228 kamar. Sementara lima lantai akan difungsikan untuk mall. Jika bangunan ini terealisasi maka akan jadi ikon baru Kota Banda Aceh.