IJN - Banda Aceh | Plt Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Husni Thamrin menyampaikan target-target penurunan stunting di Aceh.
Sejak tahun 2022, Aceh berada di peringkat lima angka stunting tertinggi se-Indonesia yakni 31,2 persen.
Meski demikian, angka ini terjadi penurunan sebesar 2 persen dibanding tahun 2021 lalu yang menempatkan Aceh pada peringkat tiga tertinggi secara nasional.
Hal ini seperti disampaikan oleh Husni Thamrin dalam Konferensi Pers Program Banggakencana dalam percepatan penurunan Stunting di Aceh yang digelar di Banda Aceh, Senin 05 Juni 2023.
Husni Thamrin mengatakan, hal utama yang harus dilakukan oleh daerah lain adalah bersatu berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 yang telah dibentuk untuk semua wilayah kerja.
"Oleh karena itu, kita harus mengikuti petunjuk dari tim percepatan yang sudah ditetapkan,"kata Husni.
Ia menjelaskan, perubahan kepemimpinan juga menjadi tantangan yang harus dihadapi. Salah satu pilar utama dalam program ini adalah komitmen pimpinan di setiap wilayah, yang sangat penting untuk mengarahkan implementasi program hingga ke lapangan. "Saat ini, kita melihat optimisme di seluruh Kabupaten/kota di Aceh dalam menjalankan program penurunan stunting,"jelasnya.
Namun, lanjutnya, terdapat kendala dalam hal anggaran dari desa dan kabupaten, yang menyebabkan program ini terhambat.
"Meskipun hanya terdapat anggaran dari APBN, kita tetap menjalankan tugas kami di lapangan sebaik mungkin, meskipun tidak mencukupi. Untungnya, pada tahun 2022, setelah kami mensosialisasikan program ini, hampir semua Kabupaten dan Kota, bahkan desa-desa, mengalokasikan anggaran dari dana desa untuk mendukung penurunan stunting melalui Program Makanan Tambahan (PMT) di Desa,"ucapnya.
Menurutnya, Program Banggakencana dalam percepatan Penurunan Stunting merupakan upaya untuk pembangunan keluarga, penggalian penduduk, dan keluarga berencana.
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam program ini adalah poligon koridor berbasis keluarga, yang didasarkan pada Peraturan Menteri (Permen) Nomor 72.
"Namun dalam hal anggaran, kita belum mencapai potensi maksimal karena masih ada kendala dalam sisi anggaran. Meskipun demikian, program ini didukung oleh anggaran pemerintah untuk mengatasi situasi bencana seperti ini. Kita semua penting bekerja sama untuk mencapai target penurunan stunting hingga 14% pada tahun 2024. Hal ini menjadi komitmen kita bersama di Provinsi Aceh,"tutupnya.