01 Jun 2020 | Dilihat: 3081 Kali

Bupati Aceh Besar Sebut Usman Lamreung Narasumber Bodong

noeh21
Akademisi Usman Lamreung dan Bupati Aceh Aceh Besar Mawardi Ali. Foto: kolase/ist
      
IJN - Banda Aceh | Bupati Aceh Besar Ir H Mawardi Ali menyebut Akademisi Universitas Abulyatama (Unaya) Usman Lamreung sebagai narasumber bodong dalam pemberitaan media.

Hal itu disampaikan Bupati Aceh Besar Mawardi Ali menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh Wartawan Media INDOJAYANEWS.COM, pada Senin 1 Juni 2020.

Melalui pesan via aplikasi chat WhatsApp di nomor 0811683xxx , Mawardi Ali secara tegas menyatakan bahwa saat ini banyak wartawan dan narasumber bodong.

"Indentitas wartawan sangat penting dalam sebuah pemberitaan termasuk status yang bersangkutan dengan anggota PWI karena banyak wartawan yang bodong termasuk narasumber seperti Usman Lamreng," tegasnya.

Mawardi Ali berpendapat, seharusnya kalau dia (Usman Lamreung) seorang akademis tidak membuat berita yang bersifat terkesan, dikhawatirkan.

Kata Mawardi Ali, indikasi itu adalah bahasa politik bukan bahasa akedemisi. "Akademis dia (harus) dengan hasil kajian akademis," ujarnya.

Bupati Mawardi Ali juga mengklarifikasi bahwa tidak ada masker yang dibuat dengan anggaran tanggap darurat Covid-19. "Itu ada lambang PMI sumbernya dari mana kok menuduh," tanya Mawardi Ali.

Politisi PAN Aceh Besar itu pun mempertanyakan, bahasa patut diduga ada permainan itu maksudnya apa ? "Apakah dia sudah mengkaji secara akademis atau dia  menggunakan perasaan tidak senang kepada seseorang," katanya.

"Kalau nantinya yang dia duga tidak benar apakah dia mau bertanggung jawab," tanya Bupati Mawardi Ali menutup pernyataannya.

Sebelumnya, Akademisi Unaya Usman Lamreung, mempertanyakan kebenaran mengenai informasi adanya pencairan dana tanggap darurat Covid-19 untuk masker yang diduga ada lambang PMI.

Baca: Alokasi Dana Penanganan Covid-19 Aceh Besar Terkesan Tertutup

Usman Lamreung juga menilai Pemerintah Aceh Besar sangat tertutup mengenai penggunaan dana tanggap darurat nasional. Sehingga, sebagai warga negara, dirinya meminta Pemkab setempat transparan.

"Seharusnya masyarakat tau, apa saja yang sudah dicairkan, biar masyarakat tidak menduga-duga dan juga bagian dari bentuk trasparansi dari visi Pemerintah Mawardi Ali, tidak tertutup rapat sekarang ini," imbuhnya

Usman Lamreung juga memperrtanyakan, apakah semua kecamatan dalam wilayah Aceh Besar membutuhkan ruang isolasi? Apakah wilayah Aceh Besar semua kecamatan zona merah atau dampak dari wabah Covid-19?

"Kami berharap pada Pemkab Aceh Besar harus terbuka dan trasparan penggunaan anggaran Covid-19, harus diinforkan pada website pemkab, biar publik tau dan tidak menduga-duga. Bila ada peneyelewenagan maka patut di usut dengan tuntas," harap Akademisi Unaya Usman Lamreung.

Penulis: Hidayat. S