IJN - Simeulue | Bupati Simeulue H. Erli Hasim, SH, S.Ag, M.I.Kom bersama Wakil Bupati Simeulue Hj. Afridawati dan di dampingi Asisten I Bidang Ibrahim, SP serta Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Zulfadli Abidin, SE menghadiri acara Focus Group Discussion Kawasan Ekonomi Khusus (FGD KEK) hari ini di Aula Bappeda Selasa, 21 Mei 2019.
FGD yang berlangsung sekitar pukul 09:30 wib diikuti oleh para pelaku usaha, tokoh masyarakat, kepala SKPK, para Camat dan Fatur Rahman Mba, selaku narasumber.
Amran Z, SE kepala Bappeda Simeulue menggatakan, Kawasan Ekonomi Khusus ini merupakan suatu area atau tempat untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi, dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendengar dan memberi masukan sehingga dapat kita fokuskan terkait program KEK apa yang dilakukan.
“Untuk Kabupaten Simeulue ini dan kemudian kita usulkan ke tingkat nasional kiranya Simeulue dapat ditetapkan sebagai salah satu kawasan KEK,” ujar Amran Z, SE kepala Bappeda Simeulue.
Fatur Rahman Mba, selaku narasumber FGD KEK saat dimintai keterangan terkait kegiatan tersebut menyatakan, terdapat dua hal terkait pengembangan ekonomi khusus, “yang pertama sektor apa yang harus di kembangkan, dan dimana lokasi pengembangan tersebut,” ucap Fatur Rahman.
Menurutnya, setelah kajian pengembangan KEK ini pemerintah daerah harus melakukan pendekatan, menyiapkan dokumen usulan yang berupa master plan visibility study dan rekomendasi dari pejabat daerah
Sementara itu Bupati Simeulue H. Erli Hasim, SH, S.Ag, M.I.Kom dalam arahannya menyatakan, “kita sudah begitu lama memimpikan adanya sebuah kawasan ekonomi khusus yang jika dilihat dari potensi yang dimiliki daerah kita,” ucapnya.
Bupati mengatakan, dua hal yang kita dorong yang pertama adalah kawasan ekonomi khusus di bidang perikanan, mengingat kita merupakan sebuah daerah yang di kelilingi oleh laut, sehingga sangat memungkinkan dapat dibangun sebuah sentra ekonomi khusus, kajian itu tentunya berasal dari
“Aspek yang kita miliki, dilihat dari potensi perikanan kita yang cukup besar namun ketidak mampu kita dalam mengelolah atau menyediakan anggaran yang cukup besar, sehingga kondisi ini yang membuat belum dapat berjalan dengan normal,” katanya.
Yang kedua, Kata Bupati, kawasan ekonomi khusus di bidang pariwisata, Pemerintah Aceh telah menetapkan Simeulue merupakan salah satu daerah tujuan wisata.
“Dengan keindahan alam yang kita miliki, meningkatkan potensi-potensi wisata terus kita lakukan, salah satunya membuka perintisan Simeulue-Nias dengan harapan dapat meningkatkan potensi wisata domestik,” ungkapnya.
Lebih lanjut Bupati mengatakan sebelum memasuki bulan Ramadhan pihaknya telah melakukan pendekatan dengan menko kemaritiman juga membahas tentang adanya penerbangan Simeulue dengan Danau Toba, hal ini dilakukan agar pertukaran wisata danau dan wisata laut saling terkait.
Selain dua aspek kawasan ekonomi khusus tersebut Bupati juga menjelaskan bahwa, tidak tertutup kemungkinan akan adanya potensi ekonomi lainnya.
“Sebagai contoh, beberapa waktu lalu telah dilakukan kajian yang menjelaskan bahwa terdapat potensi ekonomi baru, yaitu merupakan tambang minyak bumi dan gas terbesar bahkan lebih besar dari tambang yang ada di Arab saudi,” ucapnya.
Terkait FGD KEK, Bupati mengatakan atas nama Pemerintah Daerah (Pemda) mendukung penuh untuk dapat melahirkan sebuah kawasan ekonomi baru di kabupaten Simeulue ini.
Editor : Mhd Fahmi