IJN - Simeulue I Pengawas program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Desa Badegong mengaku heran terkait dengan didatangkannya pipa dalam jumlah yang tidak sedikit namun dana dari Pamsimas Kabupaten Simeulue tak kunjung diberikan.
Hal tersebut terungkap dari Juhli, Kepala BPD Desa Badegong, Kecamatan Teupah Selatan, yang bertugas sebagai pengawas Pamsimas di desa setempat.
Juhli mengatakan bahwa pipa saluran air yang didatangkan ke desa nya tersebut sudah diletakkan lebih kurang hampir enam bulan lamanya namun hingga kini belum terlihat tanda tanda akan dilakukan pengerjaan pemasangan pipa saluran air kepada warga.
"Sudah lebih enam bulan pipa tersebut didatangkan, selain tidak memiliki merek pipa tersebut juga diragukan kualitasnya," kata Juhli, Senin, 18 Maret 2019.
Pasalnya pengerjaan sarana air bersih tersebut sudah dilakukan sejak 2017 lalu, namun sarana tersebut belum juga berfungsi hingga memasuki bulan Maret 2019.
Hal sama juga diungkapkan oleh Muhadi selaku Kepala Desa Badegong, dirinya mengatakan bahwa Dana Desa yang telah dialokasikan Rp 36 juta untuk mendukung kegiatan Pamsimas belum diberikan kepada pengelola Pamsimas desa disebabkan dana Bantuan Langusng Masyarakat (BLM) Pamsimas nominalnya mencapai Rp 253 juta tak kunjung ditransfer ke rekening pengelola Pamsimas desa.
Muhadi juga meminta kejelasan dari Pamsimas III Kabupaten Simeulue untuk segera mengirimkan dana Pamsimas agar bisa segera direalisasikan program tersebut kepada masyarakat desa setempat.
Kades Badegong juga mengaku kaget datangnya Pipa secara tiba tiba namun hingga kini dana Pamsimas yang dialokasikan ke desa nya belum masuk sepeser pun.
