Dandim 0115/SML, Letkol Inf Awang Danuarto Saat Menjenguk AP, Dugaan Korban Pemukulan Oleh Oknum Anggota Koramil Simeulue Tengah
IJN - Simeulue I Dugaan pemukulan dilakukan oleh oknum anggota Koramil Simeulue Tengah kepada AP (21) salah seorang warga Desa Kampung Aie, Kecamatan Simeulue Tengah.
Letkol.Inf. Awang Danuarto, Dandim 0115 / SML saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue pada Selasa (11/06) saat meninjau dugaan korban pemukulan mengungkapkan kejadian awalnya karena korban menyerempet mobil salah seorang Anggota TNI, di jalan seputar Desa Borengan.
Setelah korban menyerempet mobil kemudian melarikan diri, Dandim Simeulue mengatakan dikarenakan mungkin korban merasa ketakutan.
Korban sempat dicari oleh oknum anggota TNI pasca kejadian itu, tetapi tidak ditemukan. Belakangan diketahui kalau korban warga Kampung Aie, lalu korban dipanggil ke kantor.
“Waktu ditanya awalnya dia (Korban) nggak mau ngaku, setelah ditanya-tanya lagi baru ngaku. Mungkin disitulah ada anggota yang emosi sempat mukul,”kata Letkol.Inf.Awang Danuarto.
Dirinya juga memastikan jika nanti anggotanya terbukti bersalah maka akan diberikan sanksi yang berlaku, namun proses perdamaian dengan keluarga korban sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Kita selesaikan secara baik-baik dan kekeluargaan supaya tidak terjadi mis. Secara dinas, kalau memang anggota kami bersalah akan diberikan sanksi,” kata Dandim Simeulue, Awang Danuarto.
Untuk mengobati biaya pengobatan korban, Dandim Simeulue juga memastikan akan menanggung segala kebutuhan korban hingga pulih.
Menurut keterangan Dandim, oknum TNI yang terlibat dalam kejadian itu sebanyak tiga orang.
“Tiga orang, satu yang punya mobil dan yang duanya lagi anggota Koramil Simeulue Tengah,” imbuhnya.
Atas kejadian tersebut, Juma Hasan mewakili Masyarakat mengharapkan oknum tersebut jangan lagi bertugas di Daerah itu.
Agung Pranata (21) seorang remaja warga Desa Kampung Aie, Simeulue Tengah, Simeulue, menjadi korban pemukulan oleh oknum Anggota Koramil setempat.
Menurut keterangan Juma Hasan, seorang warga yang juga merupakan mantan Kepala Desa itu menerangkan, peristiwa pemukulan terhadap Agung terjadi pada Ahad malam lalu (9/6/2019), di depan Kantor Koramil setempat.
“Saya lihat, dia (Agung) ditempeleng pakai sandal dan pakai sapu,” ujar Juma Hasan, yang sempat menyaksikan kejadian tersebut.