08 Des 2019 | Dilihat: 488 Kali
Darwin: Pemerintah Aceh Timur Jangan Pilih Kasih
Aktivis Faksi Aceh, Darwin.
IJN – Aceh Timur | Kabupaten Aceh Timur yang penuh dengan sumber daya alam yang melimpah, seolah berbanding miring dengan keadaan pembangunan yang tidak merata, kemiskinan yang semakin bertambah dan pengangguran yang seolah kian hari kian mendukung, kemiskinan yang sudah kronis di daerah yang full sumber daya alam ini.
Terlihat dari tidak meratanya infrastruktur di tambah seolah ada campur tangan politisasi di tubuh pembangunan dan pemberantasan kemiskinan di salah satu Kecamatan penghasil Aceh Timur, yang notabenenya penunjang PAD Aceh Timur dengan kehadiran 2 (Dua) perkebunan kelapa sawit 1 (Satu) groser batu dan perusahaan migas raksasa medco di Indra Makmu-Julok tersebut.
Karna hal tersebut mengundang kecaman dari salah seorang putra asli Indra Makmu yang juga aktivis Faksi Aceh, Darwin atau yang akrab disapa Win Eng.
"Saya sangat menyayangkan sikap kepala daerah yang seolah tutup mata terhadap kesengsaraan keadaan masyarakat di Indra Makmu, yang selama ini di anak tirikan oleh pola kepemimpinan Bupati yang seolah-olah tidak peduli dengan keadaan kami disini, hampir 4 (Empat) tahun ini kami tertinggal di segala aspek pembangunan maupun peningkatan taraf kehidupan,” terang Darwin, Minggu, 8 September 2019.
Darwin menambahkan, jalan yang tidak layak seperti kubang kerbau di tengah jalan, dan jembatan yang semakin hari semakin banyak menelan korban, belum lagi kita kaji aspek pembangunan yang sangat jauh di banding daerah Aceh Timur bagian Timur.
“Apa kami disini tidak di anggap bagian Aceh Timur lagi, yang mereka lihat dan tampak hanya hasil bumi kami,” ungkap Darwin.
Darwin mengecam keras sikap Bupati Aceh Timur yang seolah-olah kesengsaraan masyarakat Indra Makmu tidak tampak, padahal masyarakat sudah sangat jenuh dengan keadaan ini.
“Kepala daerah dan instansi terkatit jangan jadikan pembangunan itu seolah kepentingan kelompok dan kepentingan politisi saja, kita hidup di Negara Demokrasi bukan Negara Feodalisme jadi janganlah seolah-olah kepentingan politisasi lebih penting dari pada kesengsaraan masyarakat,” kata Darwin.
“Jangan cuma karena kepentingan kelompok masalah masyarakat di nomor sekiankan, Aceh Timur ini punya masyarakat bukan punya kelompok tertentu,” paparnya.
Darwin mengharapkan kepada Bupati Aceh Timur agar dapat lebih adil dalam menyikapi hal ini, karena Bupati adalah seorang yang digelar kan ‘Bapak Pembangunan’ dan 2 (Dua) periode menjabat sebagai kepala daerah tersebut.
“Jangan sampai gelar ‘Bapak Pembangunan’ hanya untuk kelompok tertentu, tetapi beliau (Bupati-red) harus jadi ‘Bapak Pembangunan’ bagi semua masyarakat Aceh Timur,” harap Darwin.
Penulis : Mhd Fahmi