25 Jul 2020 | Dilihat: 641 Kali
Dewan Sebut Pusat Jajanan Langsa Dikelola Pihak ke 3
IJN-Kota Langsa | Harapan besar Pemerintah Kota Langsa, Aceh untuk membangun geliat ekonomi masyarakat melalui sektor pusat jajanan kuliner yang menelan biaya miliaran rupiah pupus akibat pengelolaan yang tidak profesional.
Ketua Komisi IV DPRK Langsa, T Helmi Mirza, kepada IJN.com, Jum'at (24/7/2020) menyebutkan, pusat kuliner yang menjadi icon Kota Langsa dan dibangun dengan dana miliaran bagaikan tak berkembang dan hidup.
" Tidak lagi terlihat ramainya konsumen atau pengunjung dilokasi pusat kuliner jajanan ini bila dibandingkan dengan masa masa awal beroperasi," ujar Helmi.
Miris, bila dahulu, kata T Helmi, kawasan itu memerupakan tempat hilir mudik pemberhentian tamu dari perjalanan dan singgah untuk makan atau membeli oleh oleh baik dari wilayah Barat maupun Timur Aceh dan daerah Provinsi tetangga, kali ini tak terlihat lagi.
"Kalau tidak salah dahulu setiap orang dari barat mau ke Medan pasti mampir dulu, terkenal dengan telur kocok dan makanan lainnya," kata T Helmi yang juga merupakan Ketua Tim Pansus PAD.
Dikatakannya, kondisi pusat jajanan kebanggaan warga Kota Langsa itu saat ini terbengkalai dan beroperasi tak optimal. Dirinnya sebagai anggota dewan yang mewakili masyarakat sangat menyayangkan hal itu terjadi. Selain itu, dirinya juga menyebut jika sistem pengelolaannya diserahkan kepada pihak ke 3 yang patut kita duga tidak profesional oleh Pemko Langsa.
"Coba kroscek ke dinas pendapatan untuk informasi lebih jelas, saya dengar pembayarannya juga belum dilunaskan oleh pihak ke 3 itu," ujar Helmi.
Sementara salah seorang pedagang, Ahyar, yang dikonfirmasi menyebutkan, sejak dikelola pihak ke 3 sekitar 5 bulan lalu pengunjung sangat berkurang. Bagai mana tidak, fasilitas dan sarana yang ada tidak bisa difungsikan.
"TV tdak hidup, Wife tidak tersedia, meja kursi belum diganti, kebersihan tidak terjaga, kotor dan banyak sampah tidak diurus oleh pengelola. Dulu katanya mau dipenuhi, kan ini untuk kenyamanan pengunjung, kalau pengunjung nyaman kemungkinan datang lagi otomatis putaran ekonomi bergerak," ucap Ahyar
Disisi lain Ahyar juga tidak menampik kalau kondisi pusat jajanan saat ini tidak sebersih yang lalu. Dan ini sangat berpengaruh terhadap datangnya pengunjung. "Kalau dulu sehari kami bisa dapat 1 sampai 1.5 juta. Sekarang malah nombok, paling banyak 300 ribu," ungkap Ahyar.
Penulis: Redaksi