16 Jul 2019 | Dilihat: 862 Kali

Di Acara Hiburan Malam Kemah Wisata Penonton Bercampur Baur

noeh21
Gambar ribuan penonton yang melihat acara hiburan malam kemah wisata di Pantai Alaek Sektare.
      
IJN - Simeulue I Memasuki hari kedua acara kemah wisata Simeulue yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh di Pantai Alaek Sektare, Desa Lantik, Teupah Barat, terlihat ribuan pengunjung dari berbagai wilayah yang ada di Simeulue memadati lokasi tempat kemah wisata hingga malam.

Pada Senin (15/07) malam, berbagai acara hiburan ditampilkan oleh Event Organizer untuk mempromosikan budaya Simeulue, hiburan yang disuguhkan diantaranya nandong, pertunjukan debus hingga penampilan sejumlah band lokal maupun penyanyi solo asal Kota Banda Aceh.

Namun berdasarkan pantauan media ini di lokasi berlangsungnya acara hiburan malam kemah wisata, ribuan pengunjung yang memadati lapangan bola Desa Lantik yang berada di tepi pantai itu, terlihat bercampur baur antara pengunjung wanita dan laki laki saat berada di depan panggung utama.

Meskipun sebagian ada yang membawa keluarga ke lokasi acara pertunjukkan hiburan malam, namun tak jarang muda mudi juga bercampur baur, semestinya panitia membuat tempat khusus antara pengunjung laki laki dan wanita sehinggga tidak terkesan dibiarkan berkumpul antara pengunjung laki laki dan perempuan.

Hal ini dirasa perlu untuk memisahkan penonton hiburan malam antara laki laki dan perempuan mengingat di tempat acara yang digelar malam hari.

Terlebih lagi Kabupaten Simeulue juga merupakan bagian dari Provinsi Aceh yang bernuansa kental dengan Syariat Islam, tentu pemisahan pengunjung laki laki dan perempuan saat menonton acara hiburan malam sangat diharuskan.

Sementara masih kosongnya beberapa stand yang berada di lokasi kemah wisata, salah satu stand Kecamatan Simeulue Timur mendapat tanggapan dari Pelaksana Tugas Camat Simeulue Timur, Ali Muhayatsyah, SH.

Menurut Ali Muhayatsyah absennya Kecamatan Simeulue yang tidak mengambil bagian pada even kemah wisata tidak lain karena menimbang bahwa acara seperti itu banyak mengandung mudarat daripada manfaat yang diterima.

"Makanya Kecamatan Simeulue Timur tidak ambil bagian pada kegiatan Kemah Wisata tersebut, Simtim tidak ada stan pamerannya di sana karena kami pikir lebih banyak mudaratnya,"kata Plt. Camat Simeulue Timur, Ali Muhayatsyah.

Selain itu dirinya juga mencontohkan Kota Sabang yang menjual wisata dengan cara wisata halal yang kini tengah digalakkan.

Ali Muhayatsyah juga mempertanyakan alasan yang menguatkan mengenai peserta yang tidur di tepi pantai tanpa diketahui dengan siapa rekan maupun temannya yang berada di dalam satu kemah maupun pada kemah sebelahnya. (Red).
 
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas