27 Okt 2020 | Dilihat: 746 Kali
Diduga Arogan Terhadap Nasabah, Aktivis Minta BRI Pusat Menonaktifkan BRI Unit Indra Makmu
Aktivis Pemerhati Sosial, Darwin Eng, dan Bank BRI Unit Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur. Foto: IST
IJN - Aceh Timur | Banyaknya keluhan warga Indra Makmu terkait buruknya pelayanan penerima Bantuan Sosial, Bantuan Presiden (Banpres) BPUM di salah satu unit BRI Indra Makmu Kabupaten Aceh Timur. Aktivis Pemerhati Sosial, Darwin Eng minta ketegasan BRI pusat untuk menonaktifkan BRI unit Indra Makmu,
Pasalnya, semenjak Bantuan Permodalan Usaha Mikro (BPUM) tahap pertama dari pemerintah pusat di salurkan melalui Bank BRI dan BNI.
Menurut infomasi yang diterima media Indojayanews.com, banyaknya warga yang belum bisa mencairkan bantuan di masa pandemi tersebut, karena pelayanan yang buruk serta tidak adanya kejelasan dari pihak Bank terkait mendapat kecaman keras dari Putra Aceh timur tersebut.
"Pihak bank jangan semena-mena melontarkan kata kasar kepada masyarakat seolah-olah mereka bukan di gaji oleh masyarakat yang mewajibkan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dan nasabah," ucap Darwin yang merupakan putra asli Indra Makmu.
Darwin juga menambahkan, sebagai orang berpendidikan tidak sepatutnya mereka melontarkan kata kampret kepada masyarakat, dan mereka tidak sadar bahwa gaji mereka yang terima adalah dari uang masyarakat.
"Kata-kata kampret tidak boleh di keluarkan dari orng yang rata-rata berpendidikan tersebut kepada masyarakat yang ingin mempertanyakan kejelasan bantuan tersebut yang sudah beberapa bulan belum bisa diterima oleh masyarakat. Padahal jelas mereka memang penerima BPUM berdasarkan SK dari Kementerian dan sms dari BRI pusat," cetusnya.
Darwin juga berharap agar dapat perhatian khusus dari pihak BRI pusat terkait arogansi yang diterima oleh masyarakat, dan nama BRI sendiri akan rusak karena keteledoran pelayanan oknum tidak beretika tersebut.
"Ini wajib menjadi perhatian khusus dari pusat sebelum masalah ini mengancam kepercayaan publik terhadap Bank tersebut, yang salah ya wajib di pecat kalau tidak nonaktifkan saja dari pada masyarakat mendapatkan pelayanan buruk seperti ini terus menerus," tandas Darwin Eng.
Penulis : Mhd Fahmi