IJN - Subulussalam | Untuk penanganan pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 perlu peralatan yang standar agar tidak menular kepada tim medis yang menangani. Salah satunya adalah alat pelindung diri atau APD yang terdiri masker N95, head cap, coverall, sarung tangan medis, kacamata safety, pelindung wajah, dan pelindung sepatu.
Selain alat perlindungan dalam penanganan wabah yang kini menggegerkan belahan dunia itu, pemerintah juga perlu menyiapkan alat pencegah untuk mengantisipasi dan meminimalisir potensi penyebaran virus corona dengan cara melakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan alat thermal scanner.
Namun, alat pelindung diri dan thermal scanner itu baru sebatas pengajuan oleh Dinas Kesehatan setempat pada pertemuan dengan asisten Setdako, Lidin Padang, Senin 16 Maret 2020.
"Kita berencana membuka posko di perbatasan Kota Subulussalam Aceh - Sumut yang berada di Lae Ikan untuk melakukan langkah pengecekan suhu tubuh dengan menggunakan thermal scanner. Tapi alat itu kita belum ada, di RSUD juga belum ada," kata Kepala Dinas Kesehatan setempat, Munawaroh.
Sedangkan untuk alat pelindung diri di rumah sakit masih terbatas karena jas APD yang dimiliki belum standar dan masih menggunakan jas biasa.
"Jubah safety, kacamata google, penutup kepala, masker N95, sepatu boot kita sudah ada, tapi jas nya belum yang standar," tambah Diretur RSUD Subulussalam, dr. Dewi Sartika.
Sementara, Asisten Setdako Subulussalam, Lidin Padang, SH mengaku baru mengetahui keterbatasan alat tersebut.
Menurut Lidin, permintaan kedua instansi itu perlu segera ditindaklanjut dan akan menyampaikan kepada Walikota dalam waktu dekat. Lidin juga menyebutkan pemerintah saat ini telah menyiapkan draf pembentukan tim gerak cepat dengan melibatkan, TNI, Polri, Dishub, BPBD dan Diskominfo dalam penanganan dan pencegahan Covid-19.
Selain peralatan, Lidin juga mengatakan terkait biaya operasional ambulan untuk membawa pasien terinfeksi Covid-19 ke rumah sakit rujukan juga perlu dibahas dalam pertemuan yang rencananya digelar tiga hari kedepan. Sebab kata Lidin, dari pihak BPJS sendiri tidak menanggung biaya operasional ambulan terkait wabah corona.
"Ini juga perlu kita bahas dalam waktu dekat bersama pak Walikota," kata Lidin.
Penulis : AB
Editor : Mhd Fahmi