IJN - Aceh Singkil | Dinas Perhubungan, Kabupaten Aceh Singkil membantah bila bus sekolah yang beroperasi mengantar jemput dan pulang siswa sekolah dua desa yakni, Rantau Gedang dan Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil, secara gratis itu kerap terlambat.
Klarifikasi bantahan tersebut disampaikan supir Trandes bus sekolah Dinas Perhubungan Aceh Singkil, Kurniansyah, kepada Indojayanews.com, Kamis, 21 Februari 2019, sebelumnya media ini mewartakan terkait dengan pemberitaan "Warga Keluhkan Bus Sekolah", di media ini, Selasa, 19 Februari 2019 lalu.
Kurniansyah merupakan supir dari Dinas Perhubungan Aceh Singkil mengaku, dalam menjemput siswa dua desa itu selalu berupaya tepat waktu. Misalnya bila pagi hari, sekira pukul 06.00 WIB, ia sudah berangkat dari rumah untuk menjemput siswa sekolah dari Kampung Rantau Gedang dan Teluk Rumbia, pergi kesekolah.
"Lain lagi bila hari Senin, saya sudah berangkat dari rumah Pukul 05.30 WIB, " ungkapnya.
Baca juga :
Warga Keluhkan Bus Sekolah
Sementara, untuk waktu pulang sekolah sesuai dengan komitmen bersama Kepala Kampung dan orang tua wali siswa dijemput pukul 14.30 WIB. Karena siswa dua desa tersebut menuntut ilmu di sekolah yang berbeda, ujarnya.
Hal senada juga dikatakan, Kabid Prasarana dan Keselamatan, Dinas Perhubungan Aceh Singkil, Darwis, menampik keterlambatan bus sekolah trandes setempat dalam melayani antar jemput siswa. Namun, karena siswa Kampung Rantau Gedang dan Teluk Rumbia menuntut ilmu ditengah Ibukota Aceh Singkil disekolah yang berbeda, sehingga bus sekolah harus menunggu siswa lainnya yang belum pulang.
"Karena bus sekolah tersebut hanya melayani sekali trip pagi hari untuk pergi dan sekali pulang sekolah, "ungkapnya.
Darwis juga mengakui, terkait dengan armada yang dimiliki Dinas Perhubungan Aceh Singkil untuk melayani siswa sekolah dua desa itu, hanya memilki satu buah bus kecil. Sehingga terkadang ada siswa yang bergantungan dipintu samping bus.
Begitu juga terkadang bila bus sekolah yang tidak beroperasi, mungkin karena mengalami kerusakan. Apalagi lintasan jalan yang dilalui pun lumayan parah dan penuh bebatuan.
Sebelumnya, sejumlah warga orang tua wali dan para pelajar warga dua desa yakni, Kampung Rantau Gedang dan Teluk Rumbia, Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, mengeluhkan dengan pelayanan transportasi bus sekolah yang kecil serta minim.
Sehingga dengan kondisi itu mengakibatkan para pelajar terpaksa harus bergantungan dipintu bus sekolah, ucap salah seorang Warga Kampung Rantau Gedang, Singkil, Sabri, Selasa, 19 Februari 2019.
Penulis : Erwan