27 Mar 2020 | Dilihat: 10071 Kali
DPRA: Jika Terlambat Lockdown Pendopo Gubernur dan Rumah DPRA Jadikan rumah sakit Darurat
Tarmizi, SP Anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh (PA).
IJN - Banda Aceh | Tarmizi, SP Anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh (PA) meminta Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh untuk segera melakukan Lockdown seperti yang dilakukan oleh pemerintah papua. Walaupun kewenangan pemerintah pusat, tetapi hal tersebut harus segera dilakukan mengingat jumlah pasien ODP semakin meningkat.
"Kalaupun tetap tidak bisa Lockdown maka harus betul-betul diperketat di bandara, pelabuhan, dan di perbatasan dengan membentuk posko pemeriksaan. Jika tidak maka kita khawatir, karena bebasnya orang masuk ke Aceh, maka bisa jadi orang tersebut sudah ODP atau carrier," kata Tarmizi kepada Media, Jum'at 27 Maret 2020.
Baca juga: DPRA: Semua Rumah Sakit Rujukan Harus Siap
"Jika tidak dilakukan keduanya maka dikhawatirkan akan terjadi peningkatan jumlah pasien ODP sehingga semua rumah sakit rujukan akan over capasity. Contoh saja RSZA dengan ruangan isolasi terbatas, pasien bertambah namun disaat yang sama juga harus diisolasi jumlah perawat dan dokter yang menangani pasien yang positif virus corona," ungkap Tarmizi.
Tarmizi menambahkan, solusinya harus ada bangunan lain yang disiapkan seperti yang dilakukan oleh pemerintah DKI yaitu mengalihkan fungsi hotel milik Pemprov DKI untuk tenaga medis.
"Pemerintah Aceh tidak memiliki hotel seperti Pemerintah DKI. Maka saran kami, jadikan Pendopo Gubernur Aceh dan rumah Anggota DPRA untuk rumah sakit darurat dan untuk isolasi tenaga medis.
"Pendopo saat ini kan kosong, tidak ada yang tempati dan rumah DPRA juga masih belum ditempati karena belum lengkap fasilitasnya," tutup Tarmizi.
Penulis : Hendria
Editor : Mhd Fahmi