IJN - Subulussalam | Pihak eksekutif dan legislatif Kota Subulussalam akan bertolak ke Bandung, Jawa Barat untuk melakukan kunjungan kerja selama empat hari terhitung 4 - 8 Juli 2019 di akhir masa jabatan periode 2014 - 2019.
Kunker tersebut pun mendapat kritikan tajam dari Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Kota Subulussalam, Edi Sahputra Bako. Menurut Edi, ditengah kritisnya keuangan daerah sangat disayangkan agenda kunjungan kerja tersebut yang menguras anggaran ratusan juta.
Menurut Edi, kunker tersebut tidak begitu penting karena masa kerja wakil rakyat periode 2014 - 2019 hanya tinggal sekitar 2 minggu lagi tepatnya akan berakhir 19 Agustus 2019 mendatang. Dengan demikian tambah Edi, kunker itu terkesan hanya jalan-jalan dan rekreasi perpisahan antara eksekutif dengan legislatif.
"Kebijakan kunker ini sangat tidak tepat dilakukan tahun ini mengingat kondisi kritisnya keuangan daerah tahun ini.
Kita bukan tidak suka agenda kunker pejabat, karena kunker merupakan agenda rutin yang memang bagian dari pendukung kinerjanya, namun perlu dilihat juga dimana saat kunker itu penting dan dimana saat tidak penting " kata Edi melalui rilisnya yang diterima IJN, Jumat 2 Agustus 2019.
Baca Juga :
Ditengah APBK Kritis, Eksekutif dan Legislatif Subulussalam Kunker ke Bandung
Masih menurut Edi, hampir setiap tahun DPRK melakukan kunker yang hasilnya tidak begitu berdampak langsung untuk daerah. Sehingga, kunker tersebut terkesan pemborosan anggaran " tidak memikirkan perekonomian masyarakat saat ini karena keuangan pemko lagi lesu " ujarnya.
Edi pun berharap kepada eksekutif dan legislatif mengurungkan niat untuk melakukan kunker dan mengalihkan anggaran tersebut untuk kepentingan lainn yang bersifat urgen sehingga dapat mengurangi angkat difisit " Apakah anggota dewan belum puas kunker di tahun sebelumnya, saya kira sudah puaslah " tanya Edi.
Menurut Edi, saat ini masih banyak persoalan dan beban pemerintah yang harus di selesaikan khususnya mengenai anggaran dihampir semua SKPK yang diketahui sampai sekarang masih gigit jari " banyak, seperti upah tenaga honorer yang kabarnya cuma di ploting 6 bulan di APBK tahun ini. Dana proyek yang belum dibayarkan. Pokok nya masih banyak yang harus diselesaikan " ungkapnya.
Penulis : AB