22 Sep 2020 | Dilihat: 2544 Kali
FPI Aceh Minta Pemerintah Selesaikan Polemik Antar Masyarakat dan MPTT
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Wilayah Aceh, Tgk. Muslim At Thahir.
IJN - Banda Aceh | Terkait adanya perselisihan antara Majelis Pengajian Tauhid Tasawuf (MPTT) dengan beberapa kalangan masyarakat Aceh hingga berujung konflik kedua pihak di Abdya beberapa waktu lalu.
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Wilayah Aceh, Tgk. Muslim At Thahir kepada media mengatakan, FPI Aceh mendesak Pemerintah Aceh terutama Plt gubernur Aceh, segera turun tangan dalam menyelesaikan masalah ini dengan segera mengadakan Muzakar Akbar dengan menghadirkan ulama kedua belah pihak dari MPTT dan dari yang bukan MPTT.
"Dari MPTT perlu hadirkan Abuya Amran Waly dan dari yang bukan MPTT perlu dihadirkan Abu Tumin, Abu Mudi, Abu Paya Pasi dan Ulama besar Aceh lainnya guna membahas beberapa masalah yang diperselisihkan selama ini," kata Ketua FPI Aceh, Tgk. Muslim At Thahir. Selasa 22 September 2020.
Muslim At Thahir menyebutkan, pemerintah Aceh jangan hanya cuma menonton pertikaian. "Kami mengajak masyarakat Aceh di kedua pihak untuk tidak saling mengkafirkan dan menyesatkan, mari sama - sama kita saling cari titik temu untuk menjaga persatuan demi terciptanya kekuatan dalam menghadapi musuh besar dari kaum anti agama (komunisme)," sebut Muslim At Thahir, Ketua FPI Aceh.
Ketua FPI mengungkapkan, jika Pemerintah Aceh tidak segera turun tangan segera maka dikhawatirkan akan terjadi perang saudara di Aceh. "Inilah yang ditunggu oleh musuh Islam, para musuh Islam tidak ingin Aceh damai dan mereka akan berupaya agar Aceh selalu ribut sehingga upaya penerapan Syariat Islam gagal di Aceh," ungkapnya.
Menurutnya, diduga ada oknum yang sengaja memprovokasi dan berupaya mengadu domba antar kelompok dan antar Ulama dan juga antar ormas, sehingga ummat Islam di Aceh di sibukkan dengan bertengkar sesama sendiri, padahal masih banyak hal yang perlu kita pikirkan.
"Pemerintah khususnya Plt Gubernur jangan menganggap ini hal sepele, kalau ini terus dibiarkan maka akan dimanfaatkan oleh oknum yang memiliki kepentingan, termasuk pihak yang menyudutkan Islam selama ini dengan tuduhan radikal, coba bayangkan bila suatu saat antara Ulama MPTT dan Ulama lain sudah saling menyesatkan, maka kedepan akan saling mengkafirkan, ini sangat bahaya bagi masa depan Aceh," jelasnya.
"Karena pemimpin bisa menyelesaikan masalah ini, karena Aceh masih ada pemimpin jangan buat Aceh bagaikan tak ada pemimpin, Jika Pemerintah melalui Dinas Dayah mengadakan muzakarah guna membahas yang diperselisihkan selama ini, agar semua mengungkapkan alasan dan dasar pemikiran masing masing, supaya tidak lagi saling menuduh sesat," demikian tutup Imam FPI Aceh, Muslim At Thahir.
Penulis : Hendria Irawan
Editor : Mhd Fahmi