IJN - Suka Makmue | Kawanan gajah liar kembali mengobrak-abrik rumah warga di Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, hingga rusak akibat gajah liar tersebut.
Dari pantauan IndoJayaNews.com dilokasi, Selasa 6 September 2022, kerusakan itu terdapat pada beberapa rumah warga, kebun hingga pagar adat Desa setempat.
Bahkan sejumlah penduduk resah gara- gara gajah berkeliaran tidak jauh dari permukiman Desa Blang Lango.
Hal itu seperti disampaikan warga, Arifin (53) mengaku, resah dan tidak tenang terhadap adanya kawanan gajah liar yang berkeliaran dan mengobrak-abrik kebun.
"Sangat resah terhadap amukan gajah liar yang merusak kebun dan rumah, apalagi disini masyarakat ada juga yang bertani," kata Arifin.
Disamping itu, Arifin berharap pihak terkait agar menangani permasalahan ini dengan segara, sehingga tidak menimbulkan kerugian di masyarakat.
Menyikapi kejadian itu, Camat Seunagan Timur, Salviar Evi meninjau langsung Desa Blang Lango dengan menyisir sejumlah rumah yang rusak akibat amukan gajah liar.
Camat Salviar Evi mengatakan, setelah mendengar hasil pembahasan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), agar efektif dan efisien rencana kontak kejut akan disarankan melalui pemerintah Gampong melalui pembuatan kebun Badan Usaha milik Gampong (BUMG).
"Ini akan efektif dan ada manfaat untuk masyarakat melalui kebun BUMG, dan kontak kejut digunakan sebagai penghalau gajah liar dengan dua manfaat, masyarakat terbantu dan satwa dilindungi terjaga dari kepunahan,"katanya.
Camat juga menghimbau masyarakat untuk menjaga ekosistem alam. "Gajah hewan dilindungi, kita harus jaga alam, sehingga masyarakat bisa tetap mencari rezeki dan satwa dilindungi ini bisa tetap hidup," imbaunya.
Sementara itu, BKSDA Aceh melalui Kepala Resort Aceh Barat Satirin menjelaskan, pihaknya terus hadir bersama masyarakat dalam setiap informasi konflik gajah liar.
"Saat masyarakat membutuhkan, kami tetap datang melakukan pengusiran dengan dibantu masyarakat yang paham wilayah tersebut,"jelasnya.
Dia juga mengatakan, pihaknya bersama masyarakat Blang Lango melakukan pengusiran melalui petasan dan meriam dari karbit. "Ini juga kita lakukan seperti sebelumnya, dengan cara pengusiran dengan petasan dan meriam dari karbit," katanya
Menurut Satirin, langkah lain yang efektif dilakukan selain petasan adalah kontak kejut, seperti yang dilakukan di Desa tuwi Meuleusong, sehingga gajah liar tidak masuk lagi ke pemukiman warga dan itu berhasil.
"Berdasarkan informasi, kawanan gajah liar ini ada puluhan ekor yang masih berkeliaran tidak jauh dari permukiman Desa Blang Lango,"tutupnya.
Penulis: Hendria Irawan