IJN - Jakarta | Pernyataan Jubir Covid-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdul Gani (SAG) soal Pemerintah telah menyediakan kuburan massal untuk pasien terpapar covid-19 atau virus corona, kini menjadi viral hingga ke Jakarta.
Putra Aceh asal Pidie, Nazarullah, yang kini berada di Jakarta, angkat bicara soal pernyataan yang dianggap tidak beretika tersebut. Tidak tanggung tanggung, Nazar mendesal Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mundur.
“Saya Nazarullah, sebagai putra kelahiran Aceh dan juga Ketua Aliansi Pemuda Aceh-Jakarta mendesak Plt Gubernur Aceh segera mundur dari jabatannya," desak Nazar.
Desakan Nazar disampaikan kepada media, Minggu 29 Maret 2020. Kepada media, Nazar menganggap pernyataan itu tidak akan menguntungkan rakyat Aceh. Padahal dalam situasi Aceh saat ini, rakyat butuh bantuan.
“Plt Gubernur Aceh malah keluarkan kebijakan aneh dan bersuara tanpa ada kebijakan apapun yang menguntungkan rakyat saat Virus Corona atau Covid-19 menyebar di Aceh,” katanya.
Seharusnya, kata Nazar, Plt Gubernur Aceh dengan tegas mengeluarkan surat untuk menutup Bandara Sultan Iskandar Muda dan menutup perbatasan Medan-Aceh,
dengan melakukan sterilisasi dan karantina kepada setiap orang yang masuk ke Aceh.
“Pemerintah Aceh juga harus memikirkan kebutuhan setiap harinya Rakyat Aceh selama lockdown diberlakukan,” tegasnya.
Bukan itu saja, putra Aceh yang sudah bertahun-tahun merantau dan menetap di Jakarta ini, mempertanyakan fungsi dana otsus untuk Aceh, yang menurut dirinya bisa digunakan untuk menyelamatkan rakyat, karena saat ini Rakyat Aceh membutuhkannya.
“Jika Plt Gubernur Aceh sudah tidak mampu memimpin Aceh, saya meminta untuk segera mundur dari jabatannya, sebelum Rakyat Aceh melakukan demo besar-besaran menurunkan Anda,” jelasnya mengultimatum.
Selain itu, Nazar mengecam tindakan Gubernur Aceh yang dianggap lambat dan tidak tegas serta membiarkan virus corona menyebar di Aceh. “Keberadaan anda saat ini tidak ada solusi dan kebijakan yang menguntungkan rakyat. Rakyat Aceh tidak butuh kuburan massal, sudah cukup saat DOM (Daerah Operasi Militer) dan saat tsunami," ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, Nazarullah mendesak agar mengehentikan "proyek" kuburan massal dan segera fokus menangani rakyat. "Semoga rakyat Aceh selamat dari covid-19,” demikian tutupnya.