IJN - Aceh Timur | Pertengkaran kecil antara sejumlah anggota kelompok tani dengan Ketua Koperasi Maju Baru, pimpinan Samsul, terjadi ketika rapat digelar dalam upaya penyelesaian masalah antara kedua belah pihak yang dihadiri perwakilan Dinas Perkebunan Aceh Timur, Kepala Unit Bank Mandiri Peureulak dan sejumlah awak media.
Mulanya, rapat soal pengelolaan dana
"Ini sudah urusan pribadi kayaknya ini," ketus Ketua Koperasi Maju Baru, Samsul, yang mulai emosi karena merasa diserang, sambil memelototi Sumarlin, salah seorang anggota kelompok tani yang terus bertanya kepadanya soal rincian penggunaan dana PSR dalam pertemuan yang digelar di sebuah Kafe di Peureulak, Selasa, (25/2) kemarin.
Padahal, sebelumnya Sumarlin merupakan salah seorang yang ditunjuk kelompok tani untuk mewakili mereka menjadi juru bicara, agar sejumlah pertanyaan penting menjadi lebih jelas dan terarah.
"Anda gunakan buat apa dana Rp 700 juta yang sudah cair tersebut, kenapa tidak melibatkan pihak lain," tanya Sumarlin, membuat Samsul gelagapan dan berang.
Baca: Rekening Diblokir, Ketua Koperasi: Kerja Kami Terganggu, Alat Berat Terpaksa Dihentikan
Ada sejumlah pertanyaan lain seperti rincian dana dan bukti penarikan dana serta rincian penggunaannya yang tidak dapat dijelaskan Samsul dalam pertemuan tersebut, karena alasan intern. Namun, Rapat terus dilanjutkan hingga para petani akhirnya membubarkan diri setelah disimpulkan beberapa poin kesepakatan.
"Sudah jangan dikejar lagi ke situ, kasihan Samsul, ini urusan internal, yang salah tetap salah, tapi jangan di besar-besarkan, Samsul tetap harus mempertanggungjawabkan semuanya, tapi jangan ribut-ribut, malu kita, program ini baru perdana di Aceh Timur, sudah ribut," ujar Joni, Kepala Bidang Pengembangan Dinas Perkebunan Aceh Timur.
Penulis : Mhd Fahmi