10 Mei 2020 | Dilihat: 501 Kali

GSPP Pertanyakan Nasib Nelayan Aceh Yang Ditahan di Thailand

noeh21
      
IJN - Aceh Timur | Ketua Gerakan Sosial Pemuda Pesisir (GSPP) Aceh Muhammad Kadri didampingi Kabag Humas GSPP Aceh, Muhammad Fahmi Zuhir, SH mempertanyakan bagaimana nasib para nelayan Aceh yang melaut menggunakan dua kapal tersebut ditangkap pada 21 Januari lalu. 
 
Kedua kapal KM Perkasa Mahera dan KM Voltus diduga terseret arus hingga hanyut ke perbatasan laut tiga negara, yaitu Indonesia, India dan Thailand.
 
"32 nelayan yang ditahan di Thailand ini adalah keluarga miskin. Anak istri mereka menunggu di kampung tanpa kejelasan nasib. Apalagi ini mau hampir hari raya idhul fitri, otomatis mereka juga ingin berkumpul dengan keluarga," ujar kadri.
 
Kadri juga mengharapkan seluruh anak buah kapal (ABK) yang ditahan segera mendapat pendampingan dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI).
 
"Semoga dengan adanya kepedulian pemerintah yang cepat, mereka yang ditahan ini bisa segera dipulangkan ke Aceh. Karena mereka melintasi batas laut bukan karena sengaja tapi karena hanyut dan terseret arus," imbuhnya.
 
"Mereka juga rakyat Aceh dan mereka juga warga Negera Indonesia, jadi pemerintah harus secepat mungkin mengurus mereka supaya bisa kembali ke Aceh dan ketempat keluarganya masing - masing," pungkas kadri.
 
Penulis : Mhd Fahmi