IJN - Jakarta | Universitas Teuku Umar (UTU) sangat terbuka dan bertoleransi kepada calon maupun mahasiswa yang beragama non-muslim.
Ikatan Keluarga Alumni Universitas Teuku Umar (IKA UTU) mempertegaskan permasalahan flyer ucapan memperingati hari jumat yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UTU sudah di selesaikan oleh rektor.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Teuku Umar (IKA UTU) Arhammar Ridha saat dimintai keterangan lewat telpon whatsapp, Selasa 18 April 2023.
"Persoalan berdarnya Flayer DPM UTU itu sudah selesai di internal kampus. penyelesaiannya dilakukan secara musyawarah bersama IKA Universitas Teuku Umar, Rektor dan MPU Aceh Barat,"jelas Ketum Arham.
Sebelumnya, Baru-baru ini permasalahan flayer ucapan selamat jum'at agung menjadi perbincangan hangatkan lagi di media sosial dengan menyebut kampus intoleransi antar beragama.
Menyikapi hal itu, IKA UTU meluruskan dan menegaskan Universitas Teuku Umar sangat toleran terhadap umat beragama hidup rukun sesama, UU no 44 tahun 1999 dan UU no 18 tahun 2001.
"Qanun yang mengatur tentang syariat Islam di Aceh perlu kita sampaikan agar tak menjadi berita liar di tengah masyarakat. Perlu digaris bawahi bukan Rektor yang menyatakan murtad tapi MPU yang menyatakan murtad secara perbuatan,"jelasnya.
Dia menegaskan, Bila ada pihak yang belum memahami agar bisa di konfirmasi ke pihak kampus UTU."Saya juga mengundang pihak-pihak yang berkomentar untuk bisa hadir di kampus UTU, dan kita akan Mengundang Menteri Nadim untuk memberikan kuliah Umum tentang kebangsaan yang toleran,"tutup Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Teuku Umar Arhammar Ridha. []