IJN - Banda Aceh | Minggu, 4 Agustus 2019 kemarin, dunia maya dibuat heboh dengan aksi viral unjuk rasa warga Gampong Cot Lamkeuweh, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Kekesalan masyarakat dipicu oleh buruknya persediaan air bersih yang disuplai oleh PDAM Tirta Daroy.
Mereka mengaku selama satu tahun belakangan ini sangat sulit untuk memperoleh fasilitas berupa air bersih, padahal air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat.
Ikatan Mahasiswa Banda Aceh (IKAMBA) pun tergerak untuk mengunjungi Gampong Cot Lamkeuweh dan langsung menjumpai Keuchik setempat pada Senin, 5 Agustus 2019. Dalam kesempatan tersebut, pengurus IKAMBA yang diwakilkan oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Ketua Biro Kastrat dan beberapa anggotanya langsung disambut Afrizal, S.Sos Keuchik Desa Cot Lamkeuweh, Meuraxa, Banda Aceh.
Menurut Keuchik Afrizal atau yang lebih akrab dengan sapaan Bang Adek ini, dirinya sudah beberapa kali menyuarakan keluhan masyarakat kepada Pemerintah Kota Banda Aceh dan PDAM Tirta Daroy terkait dengan ketersediaan air bersih, namun belum ditemukan solusi yang memuaskan masyarakat.
Dirinya juga sudah pernah mengingatkan bahwa masyarakat sudah cukup bersabar dengan kondisi yang ada.
Sekretaris Umum IKAMBA, Muhammad Mauval sangat menyayangkan dan prihatin setelah mendengar kesaksian dari Keuchik Cot Lamkeuweh.
“Kami sudah menyimak kronologis kejadian aksi tersebut seperti yang dijelaskan oleh Keuchik Gampong Cot Lamkeuweh. Mulai dari waktu tersedianya air pada tengah malam, soal meteran yang terus jalan walaupun yang keluar hanya angin, respon pemerintah ketika permasalahan ini di adukan, hingga ada masyarakat yang terpaksa membeli air galon untuk mandi dan bersuci. Bahkan ada beberapa masyarakat yang mesin pompa airnya hangus akibat terus hidup namun hanya memompa angin. Sangat memprihatinkan,” Sesal Mauval.
Sementara itu, Ketua Umum IKAMBA menyatakan bahwa pihaknya akan dimotori oleh Biro Kajian Strategis dan Advokasi (Kastrad) akan mengkaji dengan melibatkan orang-orang yang berkompeten sesuai bidangnya, agar dapat menghasilkan butir rekomendasi guna membantu Pemerintah Kota Banda Aceh dan PDAM Tirta Daroy untuk menyelesaikan masalah ini.
“Permasalahan air bersih memang sudah menjadi masalah di Kota Banda Aceh sejak dulu. Terlebih dampak dari musibah Tsunami turut mempengaruhi kualitas air baku yang digunakan oleh masyarakat," ujarnya.
"Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat kita dalam menjaga lingkungan juga menjadi sebab. Jadi sebenarnya masalah air bersih merupakan tanggung jawab kita bersama. Tidak hanya Pemerintah maupun PDAM saja” Pungkas pemuda yang akrab dengan panggilan Laju ini.
IKAMBA menyatakan komitmennya kepada Masyarakat Desa Cot Lamkeuweh akan mengkaji dan dalam waktu dekat ini akan mengeluarkan butir rekomendasi yang diharapkan akan menjadi solusi terhadap permasalahan air bersih di Kota Banda Aceh.
Editor : Mhd Fahmi