IJN - Banda Aceh | Calon anggota DPD RI asal Aceh Hj Sudirman (Haji Uma) melalui timnya Muhammad Daud mengaku sangat kaget dengan perolehan suara yang diperolehnya dalam pemilu 2019 ini. Perolehan sura Haji Uma bahkan jauh meninggalkan perolehan suara calon pemilu lainnya, bahkan suara Haji Uma mengalahkan suara Capres 01, sementara suara Haji Uma berjumlah total 960.033 suara.
"Kita cukup bersyukur dan sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat Aceh yang pada hari ini sudah memandatkan hak pilihnya kepada Haji Uma kembali melenggang ke Senayan untuk mengisi kursi di DPD RI periode kedua," kata Muhammad Daud, Rabu 15 Mei 2019.
Muhammad Daud juga menganggap beban Haji Uma kedepan juga akan lebih besar. Apalagi hampir saru juta rakyat Aceh hari ini mempercayakan hak pilihnya untuk kemenangan Haji Uma dalam pemilu 2019.
"Kami sendiri dan Haji Uma sebelumnya juga tidak menduga suara yang diperoleh hari ini yaitu tidak akan sebesar seperti ini. Awalnya kami hanya menduga paling hanya 200 atau 300 ribu suara. Kami juga cukup terkejut saat kami jumlah hasilnya sudah mencapai 900 ribu lebih," katanya.
Muhammad Daud juga berharap pada masyarakat Aceh untuk terus mengkritik, memberikan saran dan masukan pada Haji Uma jika melihat ada hal-hal yang perlu dikritisi.
Dauh sendiri menganggap bahwa besarnya dukungan rakyat Aceh terhadap Seniman Aceh yang besar namanya melalui serial komedi Eumpang Breueh itu adalah berkat kepeduliannya selama ini yang bergerak cepat ketika mengetahui adanya permasalahan sosial masyarakat Aceh.
"Saya pikir lebih pada aksi-aksi Haji Uma baik itu terkait aksi sosial ataupun respon cukup cepat dalam hal ini termasuk sebanyak masyarakat yang bilang ke saya terutama untuk pengmulangan TKI yang berada di luar negeri," kata Daud.
Daud pun mengakui selama ini belum mampu memberikan pekerjaan kepada masyarakat Aceh terutama TKI Aceh yang ada di luar negeri. Tapi kata Daud, setidaknya harus mampu melindungi mereka mencari nafkah dan berjuang mencari kebutuhan hidup untuk keluarga yang berada di Aceh.
Menurut Daud, para TKI itu adalah penduduk Indonesia ataupun Aceh yang perlu diperhatikan dan dilindungi. Apalagi mereka sudah melakukan penghematan dengan tidak menggunakan BPJS, Raskin dan subsidi BBM.
"Kami juga berharap ke depan khususnya Pemerintah Aceh itu harus mengucurkan dana khusus untuk perlindungan TKI kita yang ada di luar negeri, karena sekarang kendalanya kan di dana, ketika ada TKI yang meninggal dunia yang paling penting ada dana untuk kita bawa pulanhlg mereka," kata Muhammad Daud.
Penulis : Rudi H
Editor : Mhd Fahmi