IJN - Jakarta I Kongres Ke-VI Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang dijadwalkan 15-18 Desember 2018, gagal terselenggara di Aceh.
Kegagalan ini dianggap sebagai ketidakbecusan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam memimpin provinsi yang dikenal sebagai Serambi Mekah itu.
Jaringan Intelektual Muda Islam (Jimi) pun mendesak Nova Iriansyah segera mundur saja.
Ketua Umum Jaringan Intelektual Muda Islam (JIMI) Don Zakiyamani menyampaikan, Plt Gubernur Aceh Nova Irisansyah telah mempermalukan Aceh.
"Dia telah mempermalukan Aceh. Mundur saja dari jabatan Plt Gubernur,” tutur Ketua Umum JIMI, Don Zakiyamani, dalam keterangan persnya, Rabu (19/12).
Dewan Pimpinan Pusat KNPI telah memutus pemindahan lokasi penyelenggaraan kongres ke Jakarta.
Hal itu diketahui setelah adanya pemberitahuan melalui surat elektronik yang disampaikan kepada pimpinan Organisasi Kepemudaan (OKP) Nasional dan Ketua DPD KNPI Provinsi se-Indonesia.
“Menurut kami, ada kegagalan berpikir yang dialami pemerintah Aceh di bawah Nova. Kegagalan berpikir pemerintah Aceh telah berimbas pada kegagalan pemuda Aceh dalam forum nasional. Kita sayangkan lemahnya dukungan dari pemerintah Aceh. Padahal Aceh secara umum pantas menjadi tuan rumah kegiatan tersebut," ujar Don.
Diakuinya memang KNPI tidak segiat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam melaksanakan kegiatan nasional.
Don mencontohkan, Kongres HMI XVII pada tahun 1988 di Kota Lhokseumawe, Aceh, sangatlah sukses. KNPI tak perlu malu belajar bagaimana HMI dapat sukses melaksanakan kongres yang juga menghadirkan seluruh cabang dan BADKO HMI se-Indonesia.
Atas kegagalan ini, menurut Don, KNPI Aceh sebaiknya bersikap tegas kepada pemerintah setempat di bawah Plt Gubernur.
"Kami menilai Nova tidak menghargai keputusan Irwandi Yusuf yang sudah sepakat membantu kongres KNPI. Kongres KNPI bukan hanya ajang reposisi organisasi akan tetapi promosi daerah terutama wisata," ujarnya. (RMOL).