IJN - Subulussalam | Puluhan masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai Kesatuan Aksi Masyarakat Sada Kata (KAMSA) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota Subulussalam, Jumat, 24 Januari 2020.
Peserta aksi tiba di kantor Walikota Subulussalam sekitar pukul 10.00 WIB yang dikawal ketat pihak Kepolisian dari Polres Subulussalam. Sejumlah stiker pun dibawa peserta aksi bermacam-macam tulisan. Mereka berteriak dan meminta Walikota Subulussalam untuk tidak melakukan pemberhentian terhadap tenaga honorer.
"Kami siap berjuang demi tenaga honorer yang rencananya akan di rumah kan keseluruhannya," teriak salah satu pengunjuk rasa, Suparman.
Selain tuntutan masalah tenaga honorer, pengunjuk rasa rasa juga meminta agar kasus-kasus di Kota Subulussalam untuk di usut tuntas. Pengunjuk rasa sempat bertahan di pintu gerbang kantor Walikota yang dipasang dengan palang besi.
Namun, beberapa menit setelahnya, pengunjuk rasa mendesak pihak Kepolisian yang berjaga di pintu gerbang untuk membuka dan masuk ke halaman tepatnya di pelataran kantor Walikota.
Akhirnya, pihak kepolisian membuka pintu gerbang dan mempersilahkan peserta aksi untuk masuk ke pelataran kantor Walikota dengan catatan melakukan aksi damai tanpa adanya merusak dan anarkis.
"Baru delapan bulan memimpin Bintang - Salmaza sangat memperihatinkan dengan banyaknya permasalahan yang timbul setelah mereka memimpin. Kalau tidak sanggup mending mundur saja secara gentelmen," teriak Suparman lagi.
Penulis : AB
Editor : Mhd Fahmi
