IJN - Bogor | Karim Indonesia mensosialisasikan Bendera Tauhid kepada masyarakat terutama anak-anak muda agar tidak keliru memahami Bendera Tauhid. Mereka ingin meluruskan pemahaman bahwa Bendera Tauhid bukan Bendera HTI, Bukan Bendera Ormas Radikal, dan Tidak Identik Dengan Terorisme.
“Karena Umat Islam mempunyai bendera yakni Al Liwa dan panji yakni Ar Royah. Salah satu manfaat sosialisasi yakni jangan sampai ada yang salah paham dan akhirnya malah sampai membakar bendera tauhid,” kata Tachta Rizqi Yuandri kepada Indojayanews.com Senin, 8 April 2019.
Kegiatan Karim Indonesia di Kota Bogor, Lanjutnya, merupakan aktivitas fisik yakni olahraga sunnah, di daerah lain yang sudah kita buat seperti panjat tebing, naik gunung (hiking), berkuda, memanah, beladiri, berenang, dan pernah juga olah raga ekstrim seperti paralayang dan jet ski.
“Maret 2017 Karim Indonesia berdiri di Bandung dan disosialisasikan melalui media sosial (Medsos). Latar belakang kami berdiri terinspirasi 212 pada Desember 2016. Bendera Ar Royah berkibar pada acara tersebut,” ucapnya.
Ketua Umum awalnya dijabat Tachta Rizqi Yuandri yang merupakan pendiri. Setelah satu tahun, dilakukan pergantian kepemimpinan dan saat ini Ketua Umum dijabat oleh Ustadz Topan Budi Santosa.
Karim Indonesia, kata Tachta Rizqi Yuandri khususnya di Bogor ingin mempersatukan remaja dan pemuda dalam wadah kegiatan positif. Pertama adalah olahraga sunnah.
“Agar semangat dan energinya tersalurkan melalui kegiatan positif yang menyehatkan. Kedua dan utama, sosialisasi Bendera Tauhid agar generasi muda tidak asing dan alergi terhadap Bendera Tauhid,” demikian Tachta Rizqi Yuandri.
Penulis : Ruddy Setiawan
Editor : Mhd Fahmi