IJN - Aceh Singkil | Dihadapan Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs. Wahyu Widada M.Phil, saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Aceh Singkil, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat, Drs. Ramlan menyampaikan, pasca tragedi 13 Oktober 2015 lalu, kondisi daerah yang memiliki beranekaragam suku, agama itu, hingga saat ini aman, rukun, dan damai.
"Meski untuk penyelesaian persoalan tersebut agak lambat," ucap Ketua FKUB Aceh Singkil, Drs.Ramlan, dalam Silahturahmi Kerukunan umat beragama antara Kapolda Aceh dengan tokoh pemuka agama daerah setempat, Sabtu, 07 Maret 2020.
Namun, pihaknya terus berupaya mencari penyelesaian masalah tersebut tanpa menimbulkan masalah dengan terus berkoordinasi bersama Pemda, Polres, Gubernur, Polda, FKUB Provinsi, Kesbangpol, DPRK dan semua lapisan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan itu.
Kerukunan antar umat beragama itu kondusif terlihat dari perayaan natal dan tahun baru yang digelar oleh umat Kristiani di Kabupaten Aceh Singkil berjalan dengan aman dan damai, tanpa ada masalah.
"Meski bila dilihat indeks kerukunan umat beragama (KUB) Aceh Singkil tahun 2019 berada pada urutan nomor dua paling bawah," ujar Ramlan.
Menurut Ketua FKUB, indeks tersebut mungkin disebabkan dengan kondisi Aceh Singkil yang dulu sedikitnya permasalahan rumah ibadah.
"Informasi itu diperoleh dari laporan setiap FKUB kecamatan, dalam Kabupaten Aceh Singkil, sampai saat kondisi tetap rukun, aman dan damai," ungkap Ramlan.
Hal senada dikatakan Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, dalam kesempatan itu menyampaikan, kerukunan umat beragama di Bumi Syekh Abdurrauf As Singkily, hingga hari ini, akur dan tanpa ada masalah apapun.
Pemerintah daerah akan terus mengambil langkah yang terbaik demi keamanan dan kenyamanan masyarakat Aceh Singkil untuk penyelesaian masalah tersebut.
Sementara Kapolda Aceh Irjen Pol Drs Wahyu Widada dihadapan tokoh masyarakat Aceh Singkil mengatakan, dengan banyaknya perbedaan sudah tentu memiliki persamaan.
"Maka jangan pula dicari perbedaannya. Karena keberagaman maupun banyak perbedaan, agama, suku maupun bahasa dan status sosial, sudah menjadi takdir," ucap Kapolda.
Kapolda menambahkan, Apalagi selaku manusia pasti memiliki tujuan yang sama, menginginkan kemajuan, dan kesejahteraan hidup.
Dengan begitu, kata Kapolda, mari bersama-sama kita hindari, mencegah, menjaga kondusifitas wilayah dari konflik yang tidak ada diuntungkan itu.
"Mari bersama-sama kita membangun daerah Aceh Singkil yang memiliki potensi SDAnya kearah yang lebih baik," ungkap Kapolda.
"Sehingga tragedi pembakaran rumah ibadah pada bulan Oktober 2015 di Kabupaten Aceh Singkil tidak terulang kembali," ungkap Kapolda lagi.
Disamping itu, Kapolda juga mengagumi, potensi Aceh Singkil yang sangat luar biasa hasil laut, hutan bakau seperti, kepiting yang sudah dinikmatinya langsung bersama.
"Hasil Sumber Daya Alam seperti ini, harus dikelola dengan baik untuk kesejahteraan bersama," ujar Kapolda
Hadir dalam Silahturahmi Kerukunan umat beragama antara Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs. Wahyu Widada M.Phil beserta jajarannya, Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, Ketua DPRK, Hasanuddin Aritonang, unsur Forkopimda, para SKPK, Anggota Dewan, tokoh agama Islam dan Kristen, daerah setempat serta undangan lainnya.
Penulis : Erwan