IJN - Banda Aceh | Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) FISIP UIN Ar- Raniry Banda Aceh. Amrul fadhil mengrespone statment yang di keluarkan oleh ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) salah satu perguruan tinggi di Aceh.
Dalam hal ini ketua SEMA FISIP menyayangkan apa yang sudah sampai pada publik.
Hal tersebut disampaikannya melalui rilis yang diterima Indojayanews.com pada Sabtu, 31 Agustus 2019.
"Menurut saya presma ini terlalu gegabah dalam mengeluarkan statment nya sehingga mencederai pihak, dan membuat masyarakat Aceh malu," ujar Amrul Fadhil.
Menurutnya, Presiden Mahasiswa Unsyiah telah mengeluarkan statement yang memalukan karena meminta Aceh dijadikan sebagai Ibu Kota Republik Indonesia, dan jika hal tersebut tidak terwujud, maka Presiden Mahasiswa Unsyiah meminta agar emas di Monumen Nasional (Monas) dikembalikan ke Aceh.
"Patut di sayangkan jika tidak memahami sejarah, dan seharus nya presma unsyiah malu dengan keturunan penyumbang emas di jakarta ini. Saya rasa ini menjadi evaluasi dalam mengeluarkan statment," ungkap Amrul.
Amrul menambahkan, dirinya sangat bingung seorang pejabat tinggi kampus mengeluarkan statment hingga membuat malu masyarakat Aceh lainnya.
"Saya bingung, ketika pejabat tinggi kampus bisa mengeluarkan statment ini, hingga saya timbul pertanyaan? Apa tidak ada kroscek terlebih dahulu? Atau perlajari dulu? Atau hanya ikut-ikutan sehingga mencedrai kampus nya sendiri, dan memalukan masyara Aceh," terangnya.
Amrul juga mendesak supaya Presiden Mahasiswa Unsyiah meminta maaf kepada seluruh masyarakat Aceh supaya masalah ini cepat selesai.
"Mungkin perlu binaan dari pihak yang berwenang kepada presma ini, dan tentunya permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Aceh yang sudah di cedrai nya," paparnya.
Editor : Mhd Fahmi