IJN | Subulussalam - Ketua Komisi A DPRK Subulussalam, Rasumin Pohan angkat bicara terkait mutasi terhadap 72 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh Walikota Subulussalam, H. Merah Sakti, Senina 13 Agustus 2018 lalu.
Mutasi tersebut bertepatan disaat acara penetapan Walikota dan Wakil Walikota Subulussalam terpilih oleh KIP hasil Pilkada bulan Juni lalu.
Menurut Rasumin mutasi PNS yang dilakukan Walikota, Merah Sakti itu dinilai dipenuhi dengan latar belakang politis. Sebab, dari daftar nama PNS yang dimutasi ada beberapa nama adik H. Affan Alfian Bintang selaku Walikota terpilih. Politikus PAN dapil Sultan Daulat ini, juga menyampaikan sikap seperti itu tentu tidak memberikan contoh yang baik kepada pimimpin kedepannya.
Rasumin meminta kepada Merah Sakti untuk menghilangkan rasa emosi dan dendam. Sebab, sisa jabatan Merah Sakti sebagai Walikota hanya tinggal 10 bulan lagi, dan disarankan untuk bersikap sebagai tokoh. Sebab, jika ini berlarut tidak menutup kemungkinan disaat Merah Sakti purna tugas dan digantikan oleh H. Affan Alfian Bintang akan berbalik poin terhadap keluarga Merah Sakti yang duduk sebagai PNS.
"ya, bisa saja nanti berbalik poin setelah pak Merah Sakti purna tugas pada awal bulan Juni 2019 mendatang, digantikan pak H. Affan Alfian sebagai Walikota. Ada guru tentu ada murid. Jika ini ditanamkan maka mau dikemanakan daerah Kota Subulussalam. Kapan majunya " kata Rasumin kepada IJN, Selasa 14 Agustus 2018.
Sebagai Walikota dua periode, Rasumin berharap agar mengenyampingkan ego dan mengedepankan kepentingan daerah" Pilkada telah usai bahkan KIP telah menetapkan pasangan terpilih. Mari kita abaikan perbedaan politik dan saatnya kita membangun daerah. Jangan karena ego daerah di korbankan itu contoh tidak baik" tambahnya.
Masih menurut Rasumin, jika alasan mutasi itu sebagai penyegaran, ada beberapa oknum PNS bermasalah dan berkinerja buruk tapi masih dipertahankan "banyak oknum PNS yang berkinerja buruk, salah satunya Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah Sigrun dan Jambi sampai-sampai orangtua murid tidak mau memasukkan anaknya ke sekolah karena ruang belajar tak layak bahkan belajar dilantai. Nah, jadi bahan pertanyaan kenapa itu tidak di mutasi" kata Rasumin. (AB)