IJN - Pidie Jaya | Komunitas Meurah Nanggroe mengadakan kegiatan peduli lingkungan yang berlokasi di Pantai Meurah Seutia, Meureudu, Pidie Jaya. Senin 20 Juni 2022.
Kegiatan tersebut juga didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pidie Jaya dan bermitra dengan Yayasan Keadilan dan Perdamaian Indonesia (YKPI).
Bahkan turut dihadiri oleh 33 orang yang terdiri 17 pedagang Pantai Meurah Seutia, 4 orang mewakili Dinas Lingkungan Hidup, 5 orang mewakili aparatur Gampong, 3 orang mewakili pihak pesantren dan 4 orang sebagai panitia.
Sebagaimana diketahui, Komunitas Meurah Nanggroe terdiri dari kumpulan relawan muda yang bergerak pada isu lingkungan.
Nyanyak Marawan Putri merupakan ketua komunitas menyampaikan, ada empat tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Pertama melahirkan pedagang yang memiliki kepedulian lingkungan tinggi, kedua, agar produksi sampah plastik dapat diminimalkan di objek wisata pantai meurah seutia, ketiga, lahirnya sebuah aturan bersama para pemilik kedai untuk memiliki komitmen bersama untuk menjaga lingkungan dalam hal ini dibangun komitmennya bersama aparatur gampong (GP) setempat yaitu GP Meunasah Balek. ke-empat, adanya kesadaran untuk memilah sampah organik dan non organik,"kata Nyanyak Marawan Putri.
Sementara itu, lanjut dia, secara outputnya ada lima. Pertama, produksi sampah plastik dapat diminimalkan di objek wisata Pantai Meurah Seutia, kedua, lahirnya sebuah aturan bersama para pemilik kedai untuk memiliki komitmen bersama dalam menjaga lingkungan lalu membangun komitmennya bersama aparatur Gampong setempat yaitu Gampong Meunasah Balek.
Ketiga, sadarnya para pedagang untuk memilah sampah organik dan non organik, empat, objek wisata Pantai Meurah Seutia sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat melalui papan sosialisasi produksi sampah secara minimal mungkin dan pemutaran rekaman penjelasan bahaya sampah tidak terkelola dengan baik dan sampah plastik, kelima, Adanya MoU antara dinas lingkungan hidup dengan kelompok pedagang terkait mobil angkut sampah.
"kegiatan ini dilaksanakan melalui tiga tahapan yakni; Tahap pertama melalui adanya sosialisasi edukasi 5R, penanganan sampah kepada para pedagang yaitu memberikan pemahaman secara umum tentang sampah dan bahaya sampah plastik lalu dilanjutkan lebih kepada pengenalan berbagai jenis plastik dan dampaknya bagi lingkungan dengan tujuan para pedagang lebih memahami cara penanganan sampah,"jelasnya
Dia juga menyebutkan, untuk mendukung hal tersebut lalu diadakan pemberian tong sampah secara gratis kepada pedagang yang terlibat dalam implementasi program ini.
Tahap kedua dari implementasi program ini adalah berupa pengunjung yang ikut berpartisipasi dalam membersihkan pantai dengan mengumpulkan sampah botol plastik kemudian bisa ditukarkan dengan aneka kerajinan tangan dari barang bekas.
"Tahap ketiga dari bentuk implementasi program ini adalah karya seni yang menarik, dalam hal ini kami melibatkan 10 orang perempuan kreatif dan berkomitmen menjalankan program ini hingga berkelanjutan sehingga barang bekas dan sampah plastik seperti botol, sedotan bisa dijadikan sebuah karya seni yang menarik dan bernilai. Aparatur Gampong sangat mendukung ini dan juga sangat antusias menyambut kegiatan ini dilaksanakan ditempat mereka,"tutupnya. (ril)