03 Des 2019 | Dilihat: 1154 Kali

KPA Tak Persoalkan Tanda Tangan Muzakir Manaf

noeh21
Sumber foto: aceh.tribunnews.com
      
IJN - Banda Aceh | Juru Bicara (Jubir) Komite Peralihan Aceh (KPA) Azhari Cagee mengutuk keras pembuat dan pengedar surat imbauan KPA yang mengatasnamakan Ketua KPA Muzakir Manaf, tentang larangan mengibarkan bendera Bintang Bulan.

Untuk diketahui, beberapa hari terakhir, publik dihebohkan dengan beredarnnya surat Himbauan KPA Nomor 075 / KPA / XI / 2019 tentang hasil rapat para pengurus KPA Pusat menyambut peringatan hari lahir (Milad) Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Salah satu imbauan dari surat tersebut yaitu meminta kepada para panglima wilayah, panglima daerah dan panglima sagoe agar mengimbau anggotanya untuk tidak mengibarkan bendera Bintang Bulan. Milad GAM jatuh pada 4 Desember.

Akibatnya, Jubir KPA Azhari Cagee pun mengeluarkan statmen keras dengan mengutuk pembuat dan pengedar surat imbauan tersebut. Menurut mantan kombatan GAM wilayah Pasee itu, surat tersebut hoaks, karena bukan produk KPA Pusat.

Baca: Azhari Cagee Kutuk Pembuat dan Pengedar Surat KPA Ditandatangan Muzakir Manaf

Namun demikian, Azhari Cagee tidak menjelaskan apakah KPA Pusat bakal melayangkan laporan ke pihak penegak hukum terkait beredarnya surat yang mengatasnamakan Muzakir Manaf tersebut.

Perlu dipahami, pembuat dan pengedar surat hoaks itu bisa dijerat hukum, karena telah memalsukan dokumen dan tanda tangan seseorang. Beredarnya surat tersebut juga bisa merugikan nama baik Muzakir Manaf selaku Ketua KPA pusat.

Azhari hanya menjelaskan, bahwa KPA sengaja tidak mengeluarkan imbauan, karena khawatir bakal memunculkan berbagai spekulasi dari pihak-pihak tertentu kepada KPA.

"Nanti kalau kita suruh atau kita larang (mengibarkan bendera) malah dibilang bendera kelompok lagi, maka KPA atau GAM mengecam keras surat hoaks tersebut yang mengatasnamakan Mualem selaku Ketua KPA Pusat," tegasnya.

Mantan anggota DPR Aceh periode 2014-2019 itu juga mengimbau semua pihak terutama para panglima di seluruh wilayah, untuk berhati-hati dengan berbagai upaya provokasi dan adu domba oknum tertentu.

"Berhati-hati, karena dengan kejadian ini ada pihak-pihak yang sedang mengobok-obok damai Aceh," tutupnya.

Penulis: Hidayat. S