18 Mar 2019 | Dilihat: 557 Kali

Lewat Smong Penduduk Simeulue Dibekali Atasi Becana Sejak Ratusan Tahun

noeh21
Sumber Gambar: Medium
      

IJN - Simeulue I Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan gempa dan tsunami, mengingat letaknya di pertemuan empat lempeng tektonik dunia.

Yakni lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia ,dan Samudera Pasifik.

Data me nunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat (Arnold, 1986).

Tsunami di Indonesia sudah terjadi sejak ribuan tahun lalu.

Nenek moyang yang hidup pada zaman dahulu sudah mempelajari soal tanda-tanda tsunami.

Oleh masyarakat Pulau Simeulue, pengetahuan-pengetahuan soal tsunami itu disebut sebagai Smong.

Hal itu lah yang menyelamatkan penduduk Pulau Simeulue dari tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004 dan menewaskan sekitar 280.000 jiwa.

Padahal Pulau Simeulue yang terletak di barat daya Aceh, itu berada paling dekat dengan pusat tsunami. Namun tsunami Aceh 2004 hanya menelan 7 penduduk Simeulue.

Dikutip dari Lembaga Pengetahuan Indonesia, lipi.go.id, di pulau Simeulue, peneliti mendapati banyak endapan tsunami, catatan gempanya lengkap, dan ada pesan nenek moyang tentang tsunami yang terus dipatuhi masyarakatnya.

Dalam buku "Selamat dari Bencana Tsunami " disebutkan bahwa Pulau Simeulue berada paling dekat dengan pusat gempa bumi 26 Desember 2004.

Namun hanya tujuh orang yang meninggal akibat sapuan gelombang tsunami.

Itu berkat "smong ".

Smong adalaah nasehat leluhur yang memuat pesan sederhana, dan masih dipatuhi penduduk Simeulue.

Pesan itu berbunyi: "Jika terjadi gempa bumi kuat diikuti oleh surutnya air laut, segeralah lari ke gunung karena air laut akan naik ".

Pengetahuan tradisional itu muncul setelah tsunami 1907.

Disebutkan, seringnya tsunami sebelum 1907 di pulau itu memiliki andil bagi bersemainya pengetahuan tersebut.

Catatan sejarah dan penelitian geologi menunjukkan pulau itu terlanda tsunami pada 1797, 1861, dan 1907.

Selama kurun tahun 1600-2000 terdapat 105 kejadian tsunami di Indonesia.

Sejumlah 90 persen di antaranya disebabkan oleh gempa tektonik, 9 persen oleh letusan gunung berapi dan 1 persen oleh tanah longsor (Latief dkk., 2000).

Wilayah pantai di Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana tsunami.

Terutama pantai barat Sumatera, pantai selatan Pulau Jawa, pantai utara dan selatan pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Irian Jaya dan hampir seluruh pantai di Sulawesi.

Laut Maluku adalah daerah yang paling rawan tsunami. Dalam kurun tahun 1600-2000, di daerah ini telah terjadi 32 tsunami.

Sejumlah 28 di antaranya diakibatkan oleh gempa bumi dan 4 oleh meletusnya gunung berapi di bawah laut. 

Artikel ini telah ditayangkan dari Tribunjateng.com pada tanggal 17 Maret 2019 dengan judul Inilah Smong Peninggalan Nenek Moyang, Selamatkan Penduduk Pulau Simeulue dari Tsunami Aceh 2004.






 

Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas