30 Jul 2018 | Dilihat: 554 Kali

Mau Jadi Aktivis Sebagai Aktor Perubahan, Ini Kata Fachrul Razi

noeh21
      
IJN | banda Aceh - Lembaga penjamin Mutu (LPM) Univeristas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry telah melaksanakan acara Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) yang bertempat di aula rektorat UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Sabtu, 29 Juli 2018 yang menghadirkan tokoh muda Aceh yang saat ini menjabat Senator DPD RI Asal Aceh, H. Fachrul Razi, MIP.


Pendiri Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA) ini kembali memberikan inspirasi kepada ketua ketua lembaga mahasiswa di lingkungan UIN Arraniry dengan menyampaikan materi “From Agent Of Change to Actor of Change.” Dirinya mengatakan bahwa Aceh membutuhkan generasi muda yang berkarakter dan anti korupsi serta anti narkoba.


Ketua Presiden Mahasiswa UI Arraniry, Dedi Syahputra mengatakan bahwa acara yang dihadiri oleh seluruh ketua lembaga Mahasiswa Selingkungan UIN Ar-Raniry, acara ini mengangkat tema “Membentuk Kepemimpinan yang Berkarakter Sebagai Upaya Menghadapi Masa Depan Bangsa”.


“Acara berlangsung dari pagi sampai siang yang mulai pada pukul 08.00 Wib, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry) selaku ketua panitia pelaksana dan sambutan juga sekaligus pembukaan oleh Bapak Dr. Saifullah Idris. M. Ag (Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama),” jelasnya.


Pada sesi diskusi pelatihan acara ini selain diisi oleh pemateri dari Senator Muda Asal Aceh H. Fachrul Razi, MIP juga menghadirkan Mantan Presma UIN Arraniry, Bapak Syarifudin Ab, M. Ag (Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ushuludin dan Filsafat) yang memaparkan tantangan menagemen dan kepemimpinan. 


Fachrul Razi dalam pelatihan kepemimpin tersebut memberikan beberapa tips menjadi aktivis kampus dan ketua lembaga mahasiswa. Mantan Aktivis mahasiswa UI ini menjelaskan bahwa setiap fase sejarah pergerakan mahasiswa, memiliki karakter dan isu yang berbeda, generasi 1945, generasi 1966, generasi 1974, generasi 1998 memiliki warna tersendiri dalam perpolitikan gerakan mahasiswa. “Mahasiswa UIN di tahun 2000 telah menoreh tinta emas sebagai gerakan yang mampu menggulirkan Gerakan Referendum, dirinya yakin di usia 20 tahun Referendum tahun 2020 nanti akan muncul gerakan mahasiswa yang mampu menggerakkan referendum jilid 2,” tegasnya yang disambut dengan semangat takbir dari peserta. “Ciptakan sejarah dan jadilah pemimpin yang mampu melakukan perubahan,” tegasnya.


Dirinya menjelaskan bahwa mahasiswa menghadapi permasalahan internal kampus dan eksternal kampus, oleh karena itu pesannya, jadilah mahasiswa yang terus menuntut ilmu baik didalam kampua maupun di luar kampus melalui organisasi. “organisasi mampu membentuk kecerdasan, karakter dan pengalaman, jadilah aktivis yang memiliki segudang pengalaman dan kegudang kecerdasan,” jelasnya.


Untuk menjadi aktor perubahan, dirinya menyarakan agar mahasiswa memiliki 7 hal yang penting yaitu tujuan (goals), visi (vision), strategi (strategy), penelitian (research), inovasi (inovation), kerja tim (team work) dan perkembangan (growth). Senator muda Aceh yang juga mahasiswa doktor politik Universitas Indonesia ini menjelaskan bahwa mahasiswa harus memiliki 4 kecerdasan, kecerdasan berpikir, berbicara, membaca dan menulis. “Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki 5 karakter, yaitu inspiring, kreatif, disiplin, strategis dan visioner,” jelasnya.


Untuk menghadapi era politik dan perkembangan dunia saat ini, Fachrul Razi memberikan tips pertama agar mahasiswa menguasai modernisasi dan globalisasi, mengusasi bahasa asing dan isu global, menguasai teknologi dan media sosial, menguasai jaringan, menguasai ekonomi, politik dan hukum, serta menguasai nilai nilai agama sebagai kunci membangun generasi muda yang berilmu dan islami.


Fachrul Razi berpesan agar mahasiswa selalu bangkit dari keadaan sekarang, “bangunkan singa tidur dalam dirimu,” himbau kerasnya dan berpesan bahwa Aceh membutuhkan generasi pencari solusi, bukan generasi pencaci maki, demikian tutupnya. (***)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas