IJN - Aceh Selatan | Peringatan Nuzulul Quran 1440 H pada tahun ini Kecamatan Tapak Tuan Gampong Lhok Rukam mengadakan sejumlah perlombaan dan buka puasa bersama. Dalam penutupan Nuzulul Quran yang berlangsung dari tanggal 15-21 tersebut keucik Gampong Lhok rukam menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat dan panitia yang telah menyukseskan acara tersebut.
Dalam sambutannya pada peringatan Nuzulul Quran 1440 H, kepala desa/keuchik Gampong Lhok Rukam Paisal menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada pengurus karang taruna, para peserta, dan seluruh masyarakat yang telah membantu terlaksananya musabaqah ramadhan di gampong Lhok Rukam tahun ini.
"Kami berharap, agar acara ini tidak menjadi seremonial belaka, tetapi benar-benar menjadi titik balik pengaruh Alqur'an yang semakin besar terhadap aktivitas masyarakat Lhok Rukam ke depannya" kata Paisal kepada media ini, Rabu 22 Mei 2019.
Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh orang tua agar lebih berperan aktif dalam proses pendidikan agama yang dilakukan oleh TPA gampong Lhok Rukam, supaya kualitas pemahaman agama anak-anak semakin membaik.
Mengenai tindak lanjut pasca lomba ini, ia juga meminta partisipasi masyarakat apabila Lhok Rukam ditetapkan sebagai tuan rumah MTQ ke 35 tingkat Kecamatan tahun depan.
"Apabila nanti setelah kami berkoordinasi dengan Camat, lalu kita dipercayakan sebagai tuan rumah, apakah bapak ibu saudara mau bahu membahu menyukseskan MTQ tingkat kecamatan nanti?", tanyanya seraya disambut riuh kata setuju oleh segenap hadirin.
Selain itu, yang menarik menurut beliau adalah salah satu gampong yang melaksanakan perlombaan khutbah jum'at dan lomba kaligrafi di tingkat desa/kelurahan.
"Lomba ini menjadi satu sinyal bahwa Lhok Rukam memiliki harapan akan hadirnya khatib khatib muda yang akan meneruskan fungsi dakwah di gampong kita ini, "pungkasnya.
Dalam ceramah kupasan nuzulul Quran, M Aries Fatwa Sagala selaku penceramah juga menyampaikan kekhawatirannya atas pengaruh gedget terhadap anak-anak TPA.
"Kami menemukan fakta bahwa banyak sekali anak-anak kita yang sibuk bermain game online di jam-jam pengajian. Bisa kita pastikan bahwa bila kondisi ini kita biarkan, sudah barang tentu agama akan semakin tergerus oleh pengaruh negatif dari internet", tutur beliau.
Sejalan dengan keuchik, ia ingin agar orang tua selalu aktif mengawasi pergaulan dan aktivitas anaknya masing masing agar hal-hal yang disebutkan diatas bisa dihindari.
Penulis : Asrul