IJN - Aceh Singkil | Meski pelaksanaan kegiatan Pulau Banyak Internasional Festival (PBIF) Kabupaten Aceh Singkil, yang menelan anggaran milyaran rupiah itu telah selesai dilaksanakan menuai banyak kekecewaan dari para pengunjung dan warga setempat, itu pun mendapat sorotan dari LSM setempat mempertanyakan realisasi anggarannya.
Ketua LSM Fappar RI Aceh Singkil, Hitler, Jum'at 9 Agustus 2019 mengatakan, realisasi anggaran program Pulau Banyak Internasional Festival (PBIF), Kabupaten Aceh Singkil, tahun 2019 ini, patut menjadi pertanyaan. Apalagi kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga, Setempat itu, menuai banyak kekecewaan dari pengunjung dan warga.
"LSM Fappar RI menilai, timbulnya kekecewaan pengunjung dan warga atas pelaksanaan event besar tersebut akibat ada beberapa faktor. Diantaranya, kurangnya keseriusan dan SDM aparatur yang dinilai rendah serta perencanaan tidak matang. Sehingga, berdampak nyata terhadap realita kinerja dilapangan," ujarnya.
Hitler menambahkan, apalagi dengan pelaksanaannya sangat jauh dari harapan sesuai dengan kekecewaan pengunjung dan warga setempat. Bahkan pelaksanaan festival yang digadang-gadangkan Internasional itu tidak seperti apa yang terlihat dilapangan.
Ironisnya lagi, banyak netizen menanggapi, kalau acara tersebut lebih pantas dan disebut festival setingkat Kecamatan, bukan setingkat Internasional yang menyerap anggaran hingga milyaran.
“Kalau memang acaranya seperti itu, mengapa harus dikatakan Pulau Banyak Internasional Festival, yang bertolak belakang dengan kenyataan dilapangan," ungkapnya.
Dengan begitu, Hitler meminta Inspektorat Aceh Singkil segera mengaudit penggunaan anggaran tersebut.
"Karena apabila hal ini dibiarkan, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi perkembangan Pariwisata Pulau banyak itu sendiri," terang Hitler.
Begitu juga, diharapkan pihak Kejati Aceh agar dapat segera menelisik serapan anggaran yang digunakan untuk event PBIF itu. Karena dalam pelaksanaan kegiatan tersebut juga memakai dana DOKA dari APBA tahun 2019 ini.
"Jangan sampai ada image, setiap kegiatan maupun proyek yang dilaksanakan di Kabupaten Aceh Singkil menjadi ajang pemain-pemain dari Provinsi untuk meraih keuntungan pribadi. Dengan modus untuk memajukan pembangunan," tandas Hitler.
Sementara Kepala Dinas Parawisata, Pemuda dan Olah Raga, Aceh Singkil, Faisal, melalui Kabid Promosi, Mawardi, merupakan Ketua Pelaksana kegiatan, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dihubungi. Saat dihubungi telepon selulernya belum berhasil tersambung.
Begitu juga EO pelaksana Kegiatan PBIF, Sulaiman, ketika dihubungi melalui telepon selulernya, tidak menyambung.
Penulis : Erwan