14 Mar 2020 | Dilihat: 1167 Kali
Miss Komunikasi Soal Corona, Pemerintah Aceh Jangan Buat Masyarakat Bingung
Plt Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT didampingi Kadis Kesehatan, Direktur RSUZA, dan rombongan meninjau fasiitas ruang Isolasi Respiratory Intensive Care Unit (RICU), tempat perawatan pasien suspect virus Corona di RSU Zainoel Abidin, Banda Aceh, Kamis (12/3/2020). Foto: Humas Pemerintah Aceh
IJN - Banda Aceh | Komisi Informasi Aceh (KIA) meminta kepada Pemerintah Aceh agar menyusun protokol komunikasi mengenai penanganan virus corona atau Covid-19 di Aceh. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi Informasi Aceh, Arman Fauzi, dalam rilisnya, Jumat 13 Maret 2020, kemarin.
KIA berharap, dalam penanganan kasus virus Corona di Aceh, perlu ada langkah sinerji oleh pemerintah Aceh dan Kabupaten/Kota, terutama terkait prosedur komunikasi. Kepada media ini, KIA menyampaikan beberapa hal yang penting dilakukan oleh Pemerintah Aceh.
Menurut Arman Fauzi, protokol komunikasi sangat penting agar masyarakat tidak terkesan bingung dengan pernyataan dari masing-masing pejabat yang terkait (miss komunikasi). "Mesti ada pihak yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk menyampaikan informasi resmi ke publik," katanya.
Karena menurut Arman Fauzi, jika sudah dibetuk protokol komunikasi, maka informasi yang disampaikan kepada publik tentu merupakan informasi yang sudah terverifikasi dan dilakukan secara kontinyu.
"Masyarakat berharap informasi yang disampaikan itu dapat meredakan kekhawatiran publik. Sebagai contoh, informasi mengenai pemakaian masker untuk mencegah penularan virus corona,” jelas Arman.
Diungkapkan Arman, ditingkat masyarakat terjadi pemahaman yang berbeda, disebabkan ada perbedaan statemen dari beberapa pejabat terkait.
Pemerintah diharapkan juga meningkatkan edukasi kepada masyarakat dan petugas kesehatan, baik petugas kesehatan di fasilitas rumah sakit maupun tenaga kesehatan yang ada di setiap puskesmas.
“Edukasi kepada masyarakat ini penting agar masyarakat mampu memperbaiki pola hidup bersih dan mencegah penularan setempat. Selain itu,setiap petugas kesehatan di daerah diharapkan mampu dibekali dengan pengetahuan, keterampilan dan sarana pendukung dalam menangani pasien yang diduga terinveksi atau pasien dalam pengawasan,” harap Arman.
Wakil Ketua Komisi Informasi Aceh ini juga berharap bahwa Pemerintah Aceh mampu membangun kolaborasi dengan seluruh komponen yang ada, baik institusi Pemerintah maunpun di luar Pemerintah seperti ulama, organisasi sosial dan organisasi profesi dalam mencegah penularan virus corona.
“Kami sangat berharap semoga Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota serta masyarakat Aceh dapat mencegah dan menangani krisis penularan virus corona secara baik di Aceh,” demikian tutup Arman Fauzi, Wakil Ketua Komisi Informasi Aceh (KIA), di Banda Aceh.
Editor: Hidayat. S