28 Mei 2020 | Dilihat: 1861 Kali

Pak Bupati, Pohon Pisang di Jalan Peukan Biluy Milik Siapa ?

noeh21
Jalan rusak di Peukan Biluy ditandai dengan pohon pisang. Foto: Facebook
      
IJN - Aceh Besar | Kondisi jalan yang rusak parah di kawasan Peukan Biluy, Aceh Besar, perlu direspon segera oleh Pemerintah Aceh khususnya Pemerintah Aceh Besar, sebelum ada korban jiwa.

Warga setempat memang sudah berusaha mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan yang mengalami kerusakan parah tersebut, seperti dengan cara meletakkan pohon pisang tepat di tengah jalan berlubang. Entah siapa yang meletakkan.

Kerusakan jalan itu pun mendapat perhatian dari Anggota DPR Aceh Teuku Irwan Djohan. Melalui postingan di akun facebook, Bang Djohan meminta agar Pemerintah Aceh Besar maupun Pemerintah Aceh, segera memperbaiki jalan rusak tersebut.

"Mohon perhatian dan respon cepat dari Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan Pemerintah Aceh. Berdasarkan laporan dari warga, beginilah kondisi jalan raya di kawasan Peukan Biluy, Aceh Besar," tulis Bang Djohan.

Politisi Partai NasDem itu menjelaskan, lokasi jalan rusak berhiaskan pohon pisang itu tepatnya berada di perbatasan antara Gampong Empee Trieng (Kecamatan Darul Kamal) dengan Gampong Batee Linteung (Kecamatan Simpang Tiga), Kabupaten Aceh Besar.

"Kondisi jalan rusak sangat parah dan berlubang besar. Sehingga harus ditandai oleh warga dengan meletakkan pohon agar pengguna jalan berhati-hati. Dalam beberapa hari ini sudah banyak pengguna jalan yang menjadi korban," ungkapnya.

Berdasarkan laporan warga, lanjut T Irwan Djohan, malam tadi seorang pengguna sepeda motor jatuh terperosok di lubang jalan, dan segera dilarikan ke Rukah Sakit Meuraxa, Banda Aceh.

"Pada hari meugang Idul Fitri juga ada tiga korban yang mengalami luka-luka akibat terjatuh. Jika tidak segera diatasi, bisa menimbulkan lebih banyak korban, terutama di malam hari," demikian T Irwan Djohan.

Keberadaan pohon pisang di tengah jalan memang sudah sering ditemukan saat melintas di jalan rusak di Aceh. Biasanya, warga setempat yang prihatin dan khawatir akan adanya korban dari pengendara, akan meletakkannya apapun untuk melindungi pengendara, termasuk pohon pisang.

Kondisi seperti ini tidak aneh lagi bagi sebagian besar masyarakat Aceh, walaupun hidup ditengah tengah truliunan dana yang dikucurkan Pemerintah Pusat setuap tahunnya untuk pembangunan infrastruktur pasca konflik dan tsunami Aceh 2004 lalu.

Penulis: Hidayat. S