IJN - Aceh Singkil | Meski menghabiskan anggaran milyaran rupiah, kegiatan Pulau Banyak Internasional Festival (PBIF), yang dilaksanakan di daerah Kepulauan Banyak, Aceh Singkil, dibuka, Senin malam, 22 Juli 2019, menuai kekecewaan pengunjung dan mendapat sorotan LSM setempat.
"Acara yang seharusnya bertaraf internasional sesuai dengan lebel namanya, namun dilapangan, kegiatan tersebut dinilai biasa saja, tidak jelas dan tak semarak," ucap Ketua LSM Fappar-RI, Hitler Tumangger yang ikut berkunjung menyaksikan kegiatan PBIF, kepada Indojayanews.com Selasa malam, 23 Juli 2019.
Menurut Hitler, hal tersebut terjadi dinilai dengan dipicu tidak sinerginya dan maksimalnya pihak panitia dalam menggemas kegiatan bertaraf Internasional itu. Sehingga pelaksanaan festival yang didengung-dengungkan berkelas internasional tidak sesuai dengan realita dilapangan.
"Bila dilihat dari fakta dilapangan, festival yang dilaksanakan dengan menyerap anggaran milyaran rupiah itu, tidak lebih hanya sekelas kecamatan," ujar nya.
"Apalagi bila dilihat dari pelabuhan Ferry, Pulau Banyak, hingga kelokasi pembukaan acara Pulau Banyak Internasional Festival, tidak terlihat ada tanda-tanda acara. Bahkan spanduk dan umbul-umbul selamat datang bagi pengunjung pun tidak terlihat dilokasi," keluh Hitler.
Ironisnya lagi, dilokasi pembukaan PBIF terlihat sampah berserakan terkesan kumuh dan amburadul.
"Dengan kondisi tersebut, patut diduga panitia pelaksana Festival tidak becus serta anggaran yang dikucurkan mubazir dan mark up," sebut Hitler.
"Sehingga kegiatan yang bertujuan mempromosikan destinasi objek wisata setempat, malah diperkirakan hanya menambah kemerosotan dan membuat malu daerah. Karena kegiatan Festival yang terkesan asal-asalan," ujarnya.
Informasinya, dalam pelaksanaan festival pihak Pemkab Aceh Singkil tidak melibatkan masyarakat dalam kepanitiaan PBIF.
Tragisnya lagi, dalam kegiatan PBIF di malam hari, pihak panitia kurang maksimal menyediakan penerangan. Sehingga lokasi terlihat gelap.
Untuk itu diharapkan, pihak Pemkab Aceh Singkil khususnya panitia penyelenggara bisa berbenah di kemudian hari sehingga tidak menimbulkan banyak kekecewaan bagi orang yang menyaksikan acara tersebut.
“Sedangkan kita orang Aceh Singkil merasa kecewa, apalagi pengunjung yang dari luar daerah," tandasnya.
Penulis : Erwan
Editor : Mhd Fahmi