IJN - Banda Aceh | Guna bentuk tanggap darurat pelayanan publik, Pemadam Kabakaran Kota Banda Aceh mengadakan kegiatan sosialisasi dengan tema "Pertolongan Pertama dan Pemadam Kebakaran".
Acara tersebut diikuti lebih kurang 60 peserta yang terdiri dari para Security dan CS Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Taman Seni dan Budaya serta Museum Aceh dan para staf Museum Tsunami, bertempat di Museum Tsunami Kota Banda Aceh pada Senin 5 Agustus 2019 kemarin.
Sosialisasi serupa juga pernah dilaksanakan di Museum Tsunami Aceh dua tahun silam, sama halnya dengan kegiatan sebelumnya, kegiatan tahun ini berlangsung sukses diikuti antusiasme dan aktifnya para peserta kegiatan.
Mengingat pentingnya tanggap darurat akan pertolongan pertama dan pemadaman kebakaran maka tak heran sosialisasi ini selalu menjadi suatu yang menarik untuk dilaksanakan.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Suburhan, S.H, dan turut dihadiri Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pemadam Kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Ibu Dahriani, S.H dari PMI Kota Banda Aceh selaku Narasumber di Bidang Pertolongan Pertama.
Terdapat dua sesi dalam kegiatan sosialisasi ini yaitu sesi pemaparan dilaksanakan di Ruang Rapat Gedung Museum Tsunami Aceh, yang berlangsung sejak pukul 09.00 wib.
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pemadam Kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Ibu Dahriani, SH dari PMI Kota Banda Aceh selaku Narasumber di Bidang Pertolongan Pertama. s.d 12.00 wib.
Kegiatan dilanjutkan dengan praktek lapangan yang menjadi puncak antusiasme peserta dalam pelaksanaan ini. Dalam sesi praktek lapangan ini para staf diberikan pengetahuan terkait langkah-langkah pencegahan dini sampai tatacara pemadaman dengan menggunakan tabung pemadam dan menggunakan alat pemadam secara tradisional.
Koordinator Museum Tsunami Hafnidar, S. S. M. Hum, tampak ikut antusias dalam kegiatan tersebut. “Besar harapan dengan adanya kegiatan ini, para staf terutama yang bekerja dilingkungan pelayanan publik khususnya Museum Tsunami, Museum Aceh dan Taman Seni Budaya akan lebih tanggap dalam menghadapi ancaman bahaya kebakaran sekalipun tidak kita harapkan," ujar Hafnidar.
"Namun hal semacam ini dapat terjadi kapan saja apabila tidak ditanggulangi akan menyebabkan kerugian, dengan sosialisasi ini diharapkan akan berdampak pada kenyamanan masyarakat terhadap ancaman bahaya kebakaran," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Suburhan, S.H menyampaikan. Setelah kegiatan ini ia berharap dengan adanya sosialisasi-sosialisasi lain yang dapat dilaksanakan dan menambah minat, serta wawasan.
"Kita para penyedia pelayanan publik dalam hal tanggap darurat akan bencana," katanya.
"Menjadi suatu hal yang menarik dalam Sosialisasi ini kita diajarkan menjadi petugas yang mampu melaksnakan tugas dengan tulus terutama kepada masyarakat, bahkan hal ini dapat kita teruskan kepada masyarakat guna sebagai pencegahan dini serta tanggap darurat akan pertolongan pertama dan pemadam kebakaran," terangnya.
Editor : Mhd Fahmi