IJN - Abdya | Wakil Bupati Aceh Barat Daya Muslizar MT mengumumkan Pemkab Abdya alokasikan anggaran sebesar Rp. 992.391.350.630 untuk keperluan belanja daerah tahun 2020.
Angka itu disebutkan oleh Muslizar pada rapat paripurna pembahasan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Abdya tahun 2020, di gedung DPRK setempat, Selasa 27 Agustus 2019.
Muslizar menyebutkan alokasi dana tersebut rencananya untuk memenuhi biaya belanja daerah langsung sebesar Rp. 425.190.072.659, dan belanja tidak langsung sebesar Rp. 567.201.277.971.
Rancangan KUA-PPAS tahun 2020 yang disusun dengan pendekatan kinerja yang berpedoman pada prinsip efektif, efesien, ekonomis, dan transparan memuat proyeksi pendapatan, belanja dan pembiayaan.
Di tahun 2020 Pemda Abdya menaksir neraca pendapatan daerah berada di kisaran angka Rp. 883.595.002.279, di dalamnya berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp. 95.439.042.156, serta dari dana perimbangan Rp. 522.436.631.000. Dana perimbangan itu sendiri berasal dari dana bagi hasil pajak/bukan pajak (SDA) Rp. 14.980.229.000, dana alokasi umum Rp. 460.983.806.000, dan dana alokasi khusus dari DAK non fisik Rp. 46.472.596.000.
Di samping itu juga ada Pendapatan daerah lainnya yang sah sebesar Rp. 265.719.329.123, dan dana hibah dari pemerintah pusat Rp. 17.671.000.000 yang di dalamnya termasuk dana bagi hasil pajak dari Provinsi dan pemerintah daerah lainnya Rp. 21.844.993.911, serta dana penyesuaian yang terdiri dari dana desa (APBN) Rp. 117.947.229.000, dan bantuan keuangan dari pemerintah Provinsi atau pemerintah daerah lainnya yang terdiri dari Dana Alokasi khusus Aceh (DOKA) sebesar Rp. 108.256.106.212.
Sementara untuk proyeksi pembiayaan yang terdiri dari Estimasi SiLPA tahun 2019 direncanakan akan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 112.296.348.351. Pengeluaran pembiayaan kabupaten Abdya di tahun 2020 direncanakan mencapai Rp. 3.500.000.000. Jumlah ini digunakan untuk menambah penyertaan modal pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gunong Kila dan PT Bank Aceh Syariah. Terakhir diikuti dengan rencana pembiayaan Netto ditaksir mencapai Rp. 108.796.348.351.
"Gambaran angka-angka ini sebagai kerangka acuan untuk dibahas dan disepakati bersama, untuk selanjutnya menjadi dasar penyusunan rancangan APBK tahun anggaran 2020," jelasnya.
Dari paparannya tersebut Muslizar menandaskan agar tidak terjadi duplikasi anggaran dan tumpang tindih kewenangan, perencanaan pembangunan daerah harus disusun secara sinkron dan terpadu.
Penulis : Heri Purwanto