IJN - Simeulue I Keberadaan pipa Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang ada di Desa Trans Jernge, Kecamatan Teupah Selatan menimbulkan tanda tanya di tengah tengah masyarakat desa setempat.
Kasturi, Kepala Desa Trans Jernge mengungkapkan bahwa pipa yang didatangkan melalui program Pamsimas mengundang tanda tanya, pasalnya dana Bantuan Langusng Masyarakat (BLM) yang dialokasikan kepada desa setempat dengan jumlah Rp 242 juta sampai saat ini belum ditransfer ke rekening pengelola Pamsimas Desa Trans Jernge, Rabu, 20/03/2019 kemarin.
Dirinya menjelaskan bahwa kedatangan pipa tersebut didatangkan tanpa melalui pemberitahuan kepada KKM Pamsimas Desa Trans Jernge yang sudah berada di lokasi sekitar enam bulan yang lalu.
Kasturi juga mempertanyakan mengenai pipa yang didatangkan tidak memilik merek dan SNI, sehingga menimbulkan keraguan dengan kualitas pipa yang diperuntukkan untuk menyalurkan air ke rumah warga tersebut.
"Pipa sudah didatangkan namun dana Pamsimas untuk desa belum dicairkan,"kata Kasturi.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan bahwa selain tak memiliki merek dan SNI, nama pabrik yang memproduksi pipa juga tidak dicantumkan.
Tak hanya di Desa Trans Jernge, dari hasil penelusuran setidaknya terdapat masih ada dua desa yang mengalami hal serupa diantaranya Desa Badegong, Trans Baru. Di dua lokasi juga ditemui pipa yang diletakan berbulan bulan sebagiannya mulai dalam kondisi patah.
Kepala desa setempat juga menceritakan hal yang sama, selain dana yang tak kunjung diberikan namun keberadaan pipa sudah didatangkan lebih awal.