12 Okt 2018 | Dilihat: 1002 Kali
Peningkatan Jalan Ruas Alafan Dinilai Asal-Asalan
Kondisi Jalan di Desa Lewak, Alafan, Simeulue
IJN I Simeulue - Ketua Forum Mahasiswa Lewak (FORMAL), Fajar Riski menilai pengerjaan peningkatan jalan ruas di Desa Lewak terkesan asal-asalan. Proyek yang mulai dilaksanakan pertengahan September itu mengundang berbagai masalah terhadap penduduk setempat.
Seiring dengan musim penghujan, kondisi jalan yang sedang ditingkatkan sungguh memprihatinkan. Permukaan jalan yang becek dan licin serta seperti bubur itu membuatnya sulit untuk dilalui. Sehingga membuat akses perekonomian terkendala.
​​​​​​
Mobil pengangkut sembako terpaksa parkir jauh dari pemukiman warga karna tidak berani mengambil resiko untuk melintasi jalan tersebut.
Akibatnya, pedagang kelontong dan pengusaha perikanan harus bersusah payah mengantar dan menjemput barang dagangan mereka dengan menempuh jarak ratusan meter.
Selain itu, penduduk setempat yang ingin melaksanakan aktifitasnya, berupa kegiatan perkebunan, persawahan atau yang memiliki aktifitas di desa tetangga maupun pusat Kota Sinabang, juga harus melintasi jalan tersebut.
Paling disayangkan lagi yaitu, anak-anak sekolah dan guru baik dari TK, SD, dan MTSS harus bergulat dengan lumpur sebelum sampai di rumah sekolah masing-masing dan begitupun juga ketika hendak pulang sekolah.
Timbulnya masalah tersebut disebabkan oleh tahapan-tahapan dalam pelaksanaan peningkatan jalan di ujung pulau Simeulue itu terkesan dipaksakan. Dengan perlengkapan seadanya, yaitu satu unit Beko, pihak pekerja di minggu pertama langsung menimbun body jalan dengan tanah yang berasal dari lereng gunung.
Sementara itu material utama yang duganakan untuk menimbun body jalan (quari) belum jelas asalnya dari mana. Dan truck pengangkut pun belum berada di lokasi untuk bekerja.
Padahal seyogianya tahapan yang harus dilakukan sembari menanti kejelasan quari dan truck pengangkut, pihak pekerja cukup membuat saluran air di kiri-kanan sepanjang jalan yang akan ditingkatkan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada pihak-pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap hal ini, baik pihak pemenang proyek/pekerjaan dan pengawas peningkatan jalan yang telah diamanahkan oleh instansi terkait agar kiranya dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Mekanisme pekerjaan harus dipercepat dan perlakuan khusus seperti halnya jalan raya, perusahaan yang menangani harus bonafit, memiliki dan menambah alat kerja yg memadai serta mempunyai tenaga ahli yg profesional sehingga mampu menangani pekerjaan dalam waktu cepat. Keterlambatan dalam pengerjaan akan sangat mengganggu berpengaruh langsung terhadap kelancaran moda transportasi masyarakat setempat.
Meskipun Desa Lewak merupakan daerah yang terkategori terluar, terpencil dan tertinggal yang sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur, namun janganlah perkerjaan yang sedang dikerjakan dikuranngi kualitas dan kuantitasnya.